



Kenali Penyebab Stevens-Johnson Syndrome: Ada Obat-obatan dan Infeksi
Stevens-Johnson Syndrome (SJS) adalah reaksi imunologis serius yang menyerang kulit dan selaput lendir, seperti mata, mulut, dan alat kelamin.
Kondisi ini termasuk langka namun berpotensi mengancam nyawa karena menyebabkan pengelupasan kulit secara luas dan kerusakan jaringan epitel.
SJS berada dalam satu spektrum dengan Toxic Epidermal Necrolysis (TEN), dan keduanya kini sering disebut sebagai epidermal necrolysis.
Tingkat keparahannya ditentukan oleh seberapa banyak area kulit yang terlibat. Reaksi ini dapat berlangsung cepat dan memerlukan penanganan medis intensif.
Apa yang menyebabkan sindrom ini muncul? Berikut penjelasan lengkapnya.
Penyebab Stevens-Johnson Syndrome
Sebagian besar kasus SJS disebabkan oleh reaksi terhadap obat-obatan. Namun, ada pula pemicu lain seperti infeksi, keganasan, hingga vaksinasi.
Disarikan dari Jurnal Therapeutic Advances in Chronic Disease pada tahun 2020 dan Jurnal Springer Nature di tahun 2020, berikut adalah sejumlah penyebab utama SJS.
-
Obat-obatan tertentu
Obat merupakan pemicu paling umum dari SJS, dengan kontribusi sekitar 50–95 persen kasus. Beberapa jenis obat yang paling sering dikaitkan dengan SJS adalah:
- Obat anti-kejang: lamotrigin, fenitoin, karbamazepin
- Antibiotik sulfa: sulfametoksazol, sulfasalazin
- Obat asam urat: allopurinol
- Obat HIV: nevirapine
- Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) jenis oxicam
Selain itu, beberapa kemoterapi, seperti bendamustin dan fludarabin, juga dilaporkan sebagai pemicu.
-
Infeksi
Infeksi juga dapat menjadi pemicu SJS, khususnya pada anak-anak. Mycoplasma pneumoniae adalah infeksi bakteri yang paling sering dikaitkan.
Selain itu, virus seperti herpes simplex, CMV, HIV, dan influenza juga bisa memicu reaksi ini.
-
Kondisi keganasan
Pasien dengan kanker, khususnya kanker darah seperti leukemia dan limfoma, memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan SJS.
Hal ini diduga berkaitan dengan gangguan sistem imun atau penggunaan berbagai obat yang potensial menimbulkan reaksi.
-
Vaksinasi dan penyebab lain
Beberapa kasus SJS terjadi setelah vaksinasi, seperti vaksin MMR dan DPT.
Selain itu, transplantasi sumsum tulang, terapi radiasi, dan penyakit radang usus juga dilaporkan sebagai pemicu, meskipun jarang.
Walaupun sebagian besar kasus bisa ditelusuri penyebabnya, sekitar 5–20 persen kasus SJS tetap dianggap idiopatik atau tidak diketahui penyebabnya.
Gejala Stevens-Johnson Syndrome
Gejala SJS biasanya muncul dalam waktu 1–4 minggu setelah terpapar obat atau infeksi pemicu. Berikut ini gejala yang umum terjadi:
- Demam tinggi dan gejala mirip flu, pasien biasanya mengalami demam lebih dari 39°C, nyeri tenggorokan, lemas, dan nyeri sendi sebelum munculnya ruam
- Ruam berupa lesi kemerahan, melepuh, atau berbentuk target yang menyebar cepat dari wajah ke seluruh tubuh
- Pengelupasan kulit yang terasa nyeri, sering kali memunculkan tanda Nikolsky, yaitu kulit mudah terkelupas saat disentuh
- Terjadi luka pada bibir, mulut, mata, saluran pernapasan, dan area genital. Luka ini bisa menimbulkan rasa sakit hebat dan gangguan makan atau buang air kecil
- Gangguan penglihatan, seperti konjungtivitis, nyeri, hingga potensi kebutaan bila tidak ditangani dengan cepat
Gejala SJS bisa memburuk dengan cepat dan membutuhkan perawatan segera.
Kapan harus segera ke dokter?
Segera temui dokter atau pergi ke rumah sakit jika Anda mengalami gejala berikut, terutama setelah mengonsumsi obat baru:
- Demam tinggi disertai ruam menyebar
- Luka pada mulut, mata, atau alat kelamin
- Kulit melepuh dan terkelupas
- Gangguan penglihatan
- Nyeri hebat di seluruh tubuh
Penanganan dini sangat krusial dalam menurunkan angka kematian akibat SJS.
Jika dicurigai sebagai SJS, pasien harus segera menghentikan obat yang dicurigai sebagai penyebab, dan dirawat di fasilitas medis yang mampu menangani luka seperti luka bakar.
Stevens-Johnson Syndrome merupakan reaksi imunologis parah yang sebagian besar disebabkan oleh obat, namun juga bisa dipicu infeksi, kanker, atau vaksinasi.
Mengenali gejala awal dan mencari pertolongan medis secepat mungkin adalah langkah paling penting untuk mencegah komplikasi serius.
Waspadai penggunaan obat-obatan berisiko tinggi dan konsultasikan selalu dengan tenaga medis jika muncul gejala tak biasa setelah mengonsumsi obat.
Tag: #kenali #penyebab #stevens #johnson #syndrome #obat #obatan #infeksi