Gadget Neck: Ancaman Nyata di Era Digital, Jangan Sampai Jadi Korban!
Ilustrasi bermain ponsel yang bisa menyebabkan gadget neck. (pexels.com/ RODNAE Productions)
11:08
20 April 2025

Gadget Neck: Ancaman Nyata di Era Digital, Jangan Sampai Jadi Korban!

Di era digital yang semakin maju, perangkat elektronik seperti ponsel, tablet, dan laptop telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Mulai dari urusan pekerjaan, pendidikan, hingga hiburan, semuanya kini terintegrasi dalam layar digital yang mudah diakses kapan saja dan di mana saja.

Namun di balik kemudahan itu, ada ancaman kesehatan yang sering kali diabaikan, yakni gadget neck, sebuah kondisi nyeri leher akibat kebiasaan menunduk terlalu lama saat menatap layar gawai.

Dokter spesialis rehabilitasi medik dari Bethsaida Hospital Gading Serpong, dr. Inge Jiemesha, Sp.KFR, menjelaskan bahwa gadget neck merupakan fenomena yang semakin umum terjadi di masyarakat modern.

“Kondisi ini terjadi karena postur kepala yang menunduk terus-menerus saat menggunakan gadget. Posisi tersebut menyebabkan ketegangan otot leher yang bisa menimbulkan rasa nyeri bahkan mengganggu aktivitas harian,” ujar dr. Inge dikutip dari ANTARA pada Minggu (20/4/2025). 

Ia menambahkan bahwa postur tubuh yang tidak ideal saat menggunakan gadget tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan sementara, tetapi juga berpotensi mengganggu kesehatan tulang belakang dalam jangka panjang.

Ketika kepala menunduk 45 derajat, beban yang ditanggung tulang leher bisa mencapai lebih dari 20 kilogram, beban yang jika terus dipikul, bisa menimbulkan gangguan struktural, saraf terjepit, bahkan kelainan permanen.

Fenomena ini kini tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan remaja yang sudah terbiasa menggunakan gawai sejak usia dini.

Banyak anak yang menghabiskan waktu berjam-jam bermain gim atau menonton video tanpa memperhatikan postur tubuhnya. Tanpa intervensi dan edukasi sejak dini, mereka berisiko mengalami kelainan postur lebih awal dari seharusnya.

Untuk mencegah gadget neck, dr. Inge menyarankan beberapa langkah sederhana namun efektif. Pertama, hindari posisi menunduk dalam waktu lama. Letakkan layar gawai sejajar dengan tinggi mata agar kepala tidak perlu condong ke depan.

Kedua, jika bekerja dengan laptop lebih dari 30 menit, sebaiknya gunakan keyboard eksternal dan kursi ergonomis. Ketiga, lakukan peregangan ringan setiap 30–60 menit untuk merilekskan otot leher dan punggung.

Namun, jika nyeri tengkuk sudah terjadi, langkah awal yang bisa dilakukan adalah menghentikan sementara penggunaan gawai dan melakukan peregangan ringan.

Bila diperlukan, obat pereda nyeri atau pelemas otot dapat membantu. "Yang paling penting adalah segera berkonsultasi dengan dokter spesialis agar bisa mendapat penanganan sesuai kondisi masing-masing," tambahnya.

Penanganan medis terhadap gadget neck umumnya diawali dengan pemeriksaan menyeluruh terhadap otot dan saraf. Dari hasil diagnosis, dokter akan menentukan metode terapi yang tepat.

Terapi yang tersedia antara lain terapi panas atau dingin, elektroterapi, pijat terapeutik, terapi laser, terapi gelombang kejut, hingga latihan fisik untuk memperbaiki postur dan memperkuat otot penyangga leher.

Dalam beberapa kasus, dokter juga dapat merekomendasikan penggunaan teknologi modern seperti Redcord alat terapi yang efektif untuk menangani gangguan otot dan sendi secara spesifik.

Sayangnya, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya ergonomi masih rendah. Banyak yang menganggap nyeri tengkuk sebagai hal biasa dan menunda penanganan hingga gejala menjadi kronis.

Oleh karena itu, edukasi publik mengenai postur tubuh yang benar dan pentingnya istirahat aktif saat menggunakan gadget menjadi kunci dalam pencegahan.

Selain edukasi individu, lembaga pendidikan dan perusahaan juga dapat mengambil peran penting. Sekolah bisa memasukkan materi ergonomi dalam kurikulum pendidikan kesehatan, sementara perusahaan dapat menyediakan pelatihan penggunaan perangkat kerja yang ergonomis untuk karyawannya.

Di tengah derasnya arus digitalisasi, menjaga kesehatan tubuh terutama tulang dan otot harus menjadi perhatian utama. Gadget neck adalah peringatan keras bahwa tubuh manusia memiliki batas, dan teknologi yang seharusnya memudahkan hidup, jangan sampai justru menjadi sumber masalah kesehatan. Dengan gaya hidup digital yang bijak, serta postur tubuh yang benar, kita bisa menikmati kemajuan teknologi tanpa harus mengorbankan kesehatan.

Editor: Budi Arista Romadhoni

Tag:  #gadget #neck #ancaman #nyata #digital #jangan #sampai #jadi #korban

KOMENTAR