Pentingnya Deteksi Dini Risiko Patah Tulang Akibat Osteoporosis
Penting bagi Anda untuk tetap memperkuat tulang dan mencegah osteoporosis sedini mungkin. 
14:30
25 Februari 2025

Pentingnya Deteksi Dini Risiko Patah Tulang Akibat Osteoporosis

Osteoporosis sering dijuluki sebagai silent disease karena berkembang tanpa gejala hingga terjadi patah tulang.

Meskipun umumnya menyerang wanita pascamenopause, pria dan kelompok usia lain juga berisiko, terutama mereka yang memiliki gaya hidup tidak sehat.

Dr. Ray Hendry, Sp.OT, dokter spesialis bedah tulang di Bethsaida Hospital Gading Serpong, mengatakan bahwa osteoporosis terjadi ketika tubuh kesulitan menghasilkan tulang baru menggantikan tulang yang sudah tua.

"Proses ini semakin terasa seiring bertambahnya usia, namun faktor seperti pola makan buruk, gaya hidup kurang aktif, dan riwayat keluarga juga dapat memperburuk kondisi ini," katanya.

Menurut Dr. Ray, setidaknya ada lima pemicu osteoporosis.

Pertama, kurangnya asupan kalsium dan vitamin D, karena kedua nutrisi ini penting menjaga kekuatan tulang.

"Kurangnya aktivitas fisik dan gaya hidup sedentari dapat mempercepat kehilangan massa tulang," katanya.

Mengonsumsi alkohol berlebihan dan merokok, kata dia, bisa berdampak negatif pada metabolisme tulang.

Sedangkan faktor genetik berkaitan dengan riwayat keluarga dengan osteoporosis yang meningkatkan risiko individu.

"Penggunaan obat-obatan tertentu seperti kortikosteroid jangka panjang dapat melemahkan tulang," tambahnya.

Pencegahan osteoporosis dapat dilakukan melalui beberapa cara, di antaranya konsumsi makanan bergizi, yaitu dengan memperbanyak asupan kalsium dari susu, ikan, dan sayuran hijau, serta berolahraga secara teratur.

"Aktivitas seperti jalan kaki, yoga, atau latihan kekuatan sangat baik untuk tulang," katanya.

Kemudian berhenti merokok dan membatasi konsumsi alkohol. Selain itu, lakukan pemeriksaan Bone Mineral Densitometry (BMD) untuk mengukur kepadatan tulang dan mendeteksi risiko osteoporosis secara dini.

Salah satu cara terbaik untuk mencegah patah tulang akibat osteoporosis adalah melalui deteksi dini menggunakan pemeriksaan Bone Mineral Densitometry (BMD).

"Pemeriksaan ini menggunakan teknologi DXA (Dual-energy X-ray Absorptiometry) untuk mengukur kepadatan mineral tulang dan mengidentifikasi risiko osteoporosis bahkan sebelum terjadi patah tulang hingga 10 tahun ke depan," katanya.

Bethsaida Hospital Gading Serpong menyediakan layanan komprehensif untuk kesehatan tulang, mulai dari pencegahan hingga pengobatan, serta dilengkapi dengan alat radiologi modern dan teknologi terkini, termasuk Bone Mineral Densitometry.

Pemeriksaan BMD memiliki beberapa manfaat, antara lain deteksi dini osteoporosis dan risiko patah tulang, pemantauan efektivitas pengobatan, pencegahan patah tulang, skrining kekuatan tulang sebelum tindakan medis, serta pengecekan komposisi tubuh secara menyeluruh.

Pemeriksaan BMD disarankan bagi beberapa kelompok individu, seperti wanita berusia 65 tahun ke atas, pria berusia 70 tahun ke atas, wanita menopause dengan faktor risiko osteoporosis.

Selain itu, individu yang pernah mengalami patah tulang tanpa sebab jelas dan mereka yang mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat melemahkan tulang juga dianjurkan menjalani pemeriksaan  ini.

“BMD adalah alat penting dalam diagnosis osteopenia (tahap awal melemahnya tulang) dan osteoporosis. Dengan hasil yang akurat, kami dapat menentukan langkah pencegahan atau pengobatan yang sesuai untuk menjaga kesehatan tulang pasien,” tutupnya.

Editor: Erik S

Tag:  #pentingnya #deteksi #dini #risiko #patah #tulang #akibat #osteoporosis

KOMENTAR