



Depresi Pada Pria Sering Kali Tidak Terdeteksi, Padahal Bisa Membuat Pria Hancur, Apa Penyebabnya?
– Tampak kuat dan bersikap seolah semuanya baik-baik saja bukan berarti pria tak memiliki masalah. Bahkan, bisa saja mereka mengalami depresi yang dapat membuat pria hancur.
Sama seperti wanita, pria juga sebenarnya mengalami perubahan sikap maupun perasaan saat mengalami depresi. Misalnya saja merasakan sedih, putus asa, hampa, kelelahan, terjadi gangguan tidur, hingga kehilangan minat pada aktivitas tertentu.
Sayangnya, emosi pria terkadang sulit sekali diekspresikan. Mengutip dari Mayo Clinic, ini sebabkan oleh peran tradisional pria yang menekankan persaingan, kesuksesan, dan kekuasaan.
Lebih parah lagi, depresi pada pria ternyata sering kali tidak terdeteksi karena beberapa alasan. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
- Enggan membicarakan perasaan
Sebagian pria masih percaya bahwa menunjukan emosi sama saja seperti menunjukan kelemahan. Mereka menganggap harus mampu mengendalikan diri sendiri, termasuk emosi.
Daripada menunjukan bahwa pria hancur karena perasaan yang bersemayam di dalam dirinya, kaum Adam lebih memilih menyembunyikan depresi ketimbang harus bercerita pada orang terdekat maupun ahli psikologi.
- Tidak menyadari gejala
Gejala depresi itu tidak sekedar mengalami kesedihan yang mendalam. Pria tidak memahami hal ini sehingga mereka tidak menyadari sedang dilanda gejala gangguan mental tersebut.
Gejala depresi bisa berupa masalah pencernaan, sakit kepala, kelelahan berkepanjangan, mudah marah, dan nyeri kronis. Selain itu, ketika seseorang mengisolasi diri demi menghindari perasaan atau hubungan, itu juga menjadi salah satu tanda depresi.
- Meremehkan gejala
Selain tidak menyadari gejala yang muncul, kemungkinan lain pria sulit terdeteksi saat depresi yaitu karena mereka tidak mau mengakuinya. Mereka sadar ada tanda tidak beres yang menghampiri tubuh, tapi lebih pilih diabaikan saja.
Pria tidak ingin mengatakan jujur kepada diri sendiri, apalagi mengaku pada orang lain. Padahal, sikap ini justru hanya akan memperburuk kondisi emosi pria.
- Mengkhawatirkan stigma
Mendatangi profesional untuk meminta bantuan atas gejala depresi yang mereka rasakan bukanlah pilihan utama bagi pria. Ada kekhawatiran orang lain akan memandang negatif apabila terbukti pria mengidap depresi.
Mereka takut akan berdampak buruk pada hubungan maupun karier. Ini sama sekali bukan langkah bijaksana.
Daripada memikirkan dianggap lemah, sudah sepatutnya pria juga peduli pada kondisi kesehatan mental mereka demi hidup lebih baik.
Tidak mudah bagi pria mengakui bahwa ada sisi lemah di dalam diri mereka. Namun, mengingat depresi bisa membuat pria hancur secara mental, kesadaran akan hal ini harus mulai dibangun.
Jika anda memiliki pasangan atau pria terdekat sedang mengalami gejala gangguan mental satu ini, komunikasikan dan beri pengertian bahwa memendamnya bukanlah solusi terbaik. Sadari perasaan sendiri dan jangan ragu mencari bantuan dari ahli.
Tag: #depresi #pada #pria #sering #kali #tidak #terdeteksi #padahal #bisa #membuat #pria #hancur #penyebabnya