PANI dan CBDK Sempat Anjlok di Tengah Isu Pagar Laut, Ini Prospek Sahamnya
Saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) dan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) mengalami penurunan yang signifikan pada perdagangan Kamis (23/1/2025), dengan PANI mengalami penurunan 19,89 persen, sementara CBDK juga menyentuh auto reject bawah (ARB).
Founder Stocknow.id sekaligus analis pasar saham Hendra Wardana mengatakan, hal ini terjadi setelah keduanya mengalami kenaikan yang cukup tinggi dalam beberapa periode sebelumnya.
Saham PANI, misalnya, mengalami penurunan 28,43 persen dalam seminggu terakhir dan 36,08 persen sejak awal Januari 2025. Sedangkan saham CBDK, mengalami penurunan 29,95 persen dalam seminggu terakhir.
Ilustrasi saham, pergerakan saham.
"Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab penurunan ini. Pada PANI, salah satu penyebabnya adalah aksi profit taking setelah kenaikan harga yang cukup signifikan menjelang akhir 2024," kata dia ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (24/1/2025).
Secara teknikal, ia menambahkan, saham PANI juga masih berpotensi melanjutkan pelemahan dengan menguji area support klasik di level Rp 10.300.
"Selain itu, isu negatif terkait pagar laut di Tangerang juga memengaruhi sentimen terhadap saham ini, yang berpotensi memberikan pelajaran bagi emiten dan pemerintah untuk mencegah kasus ilegal serupa di masa depan," imbuh dia.
Meskipun demikian, secara fundamental, Hendra menjelaskan, saham PANI masih memiliki posisi yang cukup kuat.
Perusahaan ini memiliki cadangan lahan yang signifikan, yaitu 1.850 hektare hingga 2024, yang memberikan potensi pertumbuhan yang cukup baik dalam jangka panjang.
Selain itu, kinerja keuangan PANI juga menunjukkan angka yang positif. Pada kuartal III-2024, PANI membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 2,09 triliun, meningkat 20,89 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ilustrasi saham.
Pendapatan ini berasal dari segmen tanah kavling, komersial, dan rumah tinggal yang membukukan Rp 2,04 triliun, atau meningkat sekitar 19 persen dari tahun lalu.
Bahkan, laba kotor PANI melonjak 36,41 persen secara tahunan (yoy), mencapai Rp 1,19 triliun. Sementara laba yang diatribusikan kepada entitas induk tercatat Rp 486,60 miliar, tumbuh 91,16 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Selain itu, pencapaian prapenjualan juga menunjukkan angka yang menggembirakan. Pada periode Januari-September 2024, PANI mencatatkan prapenjualan sebesar Rp 4,7 triliun, tumbuh 168 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Dengan capaian tersebut, perusahaan mengerek target prapenjualannya dari Rp 5,5 triliun menjadi Rp 6 triliun untuk 2024.
"Di sisi lain, sektor properti secara keseluruhan masih memiliki potensi menarik di tahun 2025, meskipun saham-saham tertentu mengalami penurunan," ujar dia.
Hendra menerangkan, penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) dari 6 persen menjadi 5,75 persen diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap sektor properti, dengan menurunnya biaya pembiayaan yang dapat mendorong daya beli masyarakat.
Namun, tantangan terbesar yang perlu diperhatikan adalah apakah penurunan suku bunga ini cukup untuk meningkatkan daya beli masyarakat Indonesia yang saat ini masih tertekan oleh beberapa faktor ekonomi, seperti inflasi dan ketidakpastian global.
Ke depan, Hendra bilang, ini akan menjadi ujian bagi pemerintah, terutama dengan kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto, untuk menciptakan kebijakan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan.
Pemerintah diharapkan dapat mengatasi tantangan-tantangan ini dengan kebijakan fiskal dan moneter yang pro-pasar, serta meningkatkan infrastruktur dan fasilitas publik yang mendukung sektor properti.
Dengan demikian, meskipun sektor properti menghadapi tantangan, tetap ada potensi positif jika kebijakan yang tepat diterapkan.
"Secara keseluruhan, meskipun ada beberapa isu yang mempengaruhi sektor properti, terutama terkait dengan saham PANI dan CBDK, sektor ini masih memiliki prospek yang menarik di tengah penurunan suku bunga dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik," tutup dia.
Sebagai informasi, berdasarkan pantauan Kompas.com sampai pukul 12.29 WIB, Saham PANI menanjak 16,70 persen ke level 12.925. Sementara itu, saham CBDK terbang 14,90 persen ke level 8.675.
Tag: #pani #cbdk #sempat #anjlok #tengah #pagar #laut #prospek #sahamnya