Harga Emas Dunia Tunggu Pelantikan Donald Trump dan Kebijakan Suku Bunga The Fed
Ilustrasi emas, emas batangan. (PIXABAY/LINDA HAMILTON)
12:20
19 Januari 2025

Harga Emas Dunia Tunggu Pelantikan Donald Trump dan Kebijakan Suku Bunga The Fed

- Harga emas dunia masih berada di jalur kenaikan secara mingguan, walau tertekan pada Jumat (17/1/2025). Harga emas dunia sendiri sudah melampaui level kunci 2.700 dollar AS per ons (sekira Rp 41,58 juta, atau rp 15.400 per dollar AS). 

Harga emas dunia yang "on the track" naik ini seiring ketidakpastian mengenai kebijakan Presiden terpilih Donald Trump dan spekulasi bahwa ada kemungkinan pemangkasan suku bunga lebih lanjut. 

Tercatat pada Jumat, harga Emas spot turun 0,4 persen menjadi 2.701,03 dollar AS per ons (Rp 41,61 juta), sementara kontrak berjangka emas AS turun 0,1 persen menjadi 2.748,70 dollar AS per ons (42,33 juta). 

"Penurunan hari ini tidak signifikan, lebih kepada aksi ambil untung daripada faktor lain, mungkin sedikit terbantu dengan penguatan dolar hari ini yang memberikan tekanan ringan," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, dikutip dari CNBC

Sebelumnya, harga emas dunia mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu bulan pada hari Kamis (16/1/2025), hanya terpaut 65,6 dollar AS (sekira Rp 1 juta) dari rekor tertinggi sepanjang masa yang tercatat di angka 2.790,15 dollar AS (Rp 42,96 juta) pada bulan Oktober 2024. 

Harga emas mencatatkan kenaikan sebesar 0,8 persen sejauh minggu ini, yang merupakan kenaikan mingguan ketiga berturut-turut. Reli kenaikan tersebut setelah data inflasi inti AS yang lebih rendah dari perkiraan pada hari Rabu (15/1/2025) meningkatkan spekulasi tentang kemungkinan lebih dari satu kali pemangkasan suku bunga dari Federal Reserve.

Para pedagang memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga pada akhir tahun, dengan Gubernur Fed Christopher Waller memberi petunjuk kemungkinan pemangkasan lebih lanjut jika data ekonomi melemah lebih jauh.

Menurut Meger, pasar kini sangat menantikan pelantikan Trump pada 20 Januari, dengan tarif perdagangan yang luas diharapkan akan semakin memicu inflasi dan memicu perang dagang, yang berpotensi meningkatkan daya tarik emas sebagai aset pelindung.

"Ketidakpastian terkait kebijakan yang akan diterapkan Presiden Trump telah menjadi salah satu faktor yang mendukung harga emas," tambah Meger.

Emas sebagai pelindung nilai

Emas yang tidak menghasilkan bunga, yang sering dianggap sebagai pelindung terhadap inflasi dan ketidakpastian politik, akan diuntungkan dari suku bunga yang lebih rendah.

"Ada tanda tanya mengenai kebijakan tarif dan bagaimana penerapannya. Banyak investor melihat emas sebagai cara untuk melindungi diri dari risiko penurunan, jika kebijakan baru ini merugikan pertumbuhan ekonomi," kata Nitesh Shah, ahli strategi komoditas di WisdomTree.

Sebagai informasi tambahan, pada Jumat, harga perak spot turun 2 persen menjadi 30,17 dollar AS per ons (Rp 464.618), sementara paladium naik 1 persen menjadi 949,99 dollar AS per ons (Rp 14,63 juta) dan platinum naik 0,9 persen menjadi 940,28 dollar AS per ons (Rp 1,47 juta).

Tag:  #harga #emas #dunia #tunggu #pelantikan #donald #trump #kebijakan #suku #bunga

KOMENTAR