Inkoppas Rayakan Hari Tempe Nasional Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
Ilustrasi tempe.
16:15
10 Juni 2024

Inkoppas Rayakan Hari Tempe Nasional Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Tempe sebagai pangan yang bergizi dan mempunyai protein tinggi tentunya ini menjadi favorit bagi masyarakat Indonesia, dan terus dikembangkan melalui inovasi menjadi bahan olahan yang sangat menarik dan tambahan bahan makanan pokok.

Tempe sebagai makanan semua kalangan, dan dapat di olah menjadi berbagai macam menu yang sangat di sukai masyarakat. Dan tempe mudah dan murah pula di beli di pasar- pasar tradisional.

"Kemarin kami (INKOPPAS) di undang bersama- sama dengan gabungan koperasi pengrajin tahu dan tempe, bersama- sama keduanya merayakan hari Tempe Nasional, yang di adakan 6 Juni 2024 kemarin di Balikpapan lebih tepatnya di daerah somber," Ketua harian (Induk Koperasi Pedagang Pasar ) INKOPPAS Andrian Lame Muhar dalam keterangannya, Senin (10/6/2024).

"Somber itu lokasi terintegrasi untuk pengerajin tahu dan tempe. Dengan air bersihnya yang memadai, pengolahan limbahnya yang cukup baik, dan itu bagus sebagai tempat percontohan daerah- daerah lain untuk mengelola tahu dan tempe dengan cara yang benar dan higienis," ujarnya.

Baca Juga: Oleh-oleh Khas Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Lebih lanjut Andrian menerangkan, "Diadakan di sana sekaligus deklarasi bahwa Tempe itu akan menjadi Warisan Budaya tak benda Indonesia yang sudah diajukan ke UNESCO bulan Maret kemarin, dan insya allah suratnya sudah keluar dari Unesco maret tahun depan".

"Karena tahu sudah di ambil negara lain, jadi kita hanya bisa mengajukan tempe, tempe itu adalah makanan super food di Indonesia," tambah Andrian.

"Semua kalangan bisa makan tempe, dan kendala- kendala yang terjadi kita bahas semua di acara deklarasi, salah satunya pasokan kedelai sebagai bahan dasar tempa." paparnya.

"Kedelai ini kita impor dari luar negeri, sedangkan makanan tempe ini adalah makanan murah meriah di Indonesia," katanya.

"Walaupun kita sudah berdiskusi bagaimana caranya untuk swasembada kedelai namun itu cukup sulit, tapi kita berusaha agar harga kedelai dan pasokan kedelai bisa stabil di Indonesia ," tuturnya.

Baca Juga: Diduga Hamil, Erina Gudono Cuma Bisa Makan Kerik Tempe Kiriman Ibu Mertua: Kecintaan!

"Alhamdullilah semua berjalan lancar, dari BAPANAS, Inkoppas, Pj Gubernur Kalimantan Timur dan Walikota Balikpapan, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Koperasi, juga ikut hadir dalam acara ini".

Kita juga mengadakan lomba- lomba untuk anak-anak bagaimana membuat tempe yang baik, membuat tempe yang ukuran besar dan berbagai macam makanan olahan tempe.

Ada dari Ketua Forum Tempe Indonesia menjelaskan bahwa tempe sudah menjadi makanan super food, yaitu semua gizi ada di dalamnya.

"Mengapa terkait di Inkoppas karena tempe bahan pangan pokok yang banyak di jual di pedagang pasar," terang Andrian.

"Kalau dari hulu mungkin koperasinya( KOPTI )tetapi di hilirnya tetap ketemu dengan Inkoppas dan anggota Koppas- koppas yaitu para pedagang pasar, menjual cukup masif," ungkapnya.

Kalau tempe sampai tidak di pedulikan pemerintah ini akan menjadi langka sehingga makanan yang seharusnya murah menjadi sulit.

"Dan tempe merupakan momentum bagi Inkoppas, agar bisa turut serta melestarikan budaya makan tempe, dan ini budaya asli kita," harapnya.

"Pada tahun 1989 mantan presiden Soerharto ingin mencanangkan swasembada kedelai. Kita ingin menanam dari berbagai daerah dari kedelai Aceh, kedelai Nusa Tenggara, tetapi saat ini susah, karena lahan-lahan untuk swasembada dipergunakan sebagai lahan perumahan.

Namun beda dengan di Amerika dengan perkebunan-nya yanvluas dan tidak berubah zonanya, dan cocok iklimnya serta kriteria tanahnya itu bagus untuk menanam kedelai, " Imbuh Andrian.

"Tampaknya kedelai bisa tumbuh namun tidak sebagus di Amerika dan juga Amerika juga bisa banyak varietasnya yang Amerika Utara kedelainya kurang cocok untuk dijadikan tempe, karena kedelainya melebur seperti tahu, beda jika Amerika Selatan kedelainya bagus dan sangat cocok buat komoditas tempe, sesuai gambaran pengusaha dan pedagang tempe seperti itu, " Katanya.

Jadi tempe yang kita impor itu tergantung kedelai itu ditanam apakah itu di Amerika bagian Utara atau Amerika bagian Selatan.

"Sekarang kedelai perhari itu turun, tadi pagi kami telah mendapatkan info harga kedelai di harga Rp. 9.960 (per Kg) tapi nanti ada dimana moment kedelai itu langka kalau stok di dalam negeri sudah habis dan kita mulai impor dan perjalanan impor itu cukup lama, apalagi adanya perang di luar negeri saat ini perjalanan kapal itu dapat semakin lama sekita 6 bulan lamanya, harga pasti akan merangkak naik untuk bahan baku tempe yaitu kedelai " Katanya.

Mudah- mudahan Maret tahun depan bisa keluar surat dari Unesco, bahwa tempe adalah warisan budaya tak benda Indonesia.

"Kemarin juga hadir dari USSEC ( US Soybean Council )dari Amerika," Pungkasnya.

Editor: Iwan Supriyatna

Tag:  #inkoppas #rayakan #hari #tempe #nasional #sebagai #warisan #budaya #benda #indonesia

KOMENTAR