Kerap Viral, Menkeu Sri Mulyani Minta Bea Cukai Proaktif Jelaskan Kebijakan Kepabeanan
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan kinerja APBN yang berjalan cukup baik dan solid. (Nurul Fitriana/JawaPos.com)
13:27
29 April 2024

Kerap Viral, Menkeu Sri Mulyani Minta Bea Cukai Proaktif Jelaskan Kebijakan Kepabeanan

– Layanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) kembali menjadi sorotan. Kali ini terkait pengiriman barang hibah sekolah luar biasa (SLB) yang tertahan.

Kasus barang hibah yang tertahan tersebut menyedot perhatian masyarakat hingga memaksa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan inspeksi.

Menkeu mendatangi Bea Cukai Soekarno-Hatta pada Sabtu (27/4). Ani, sapaan karib Sri Mulyani, memastikan bahwa hari ini (29/4) DJBC akan merampungkan kasus barang hibah SLB yang tertahan tersebut. ”Bea Cukai Soekarno-Hatta akan menyelesaikannya Senin (29/4) dengan pihak SLB, diharapkan bisa selesai,” ujar Ani dalam keterangan akun Instagram @smindrawati kemarin (28/4).

Dia lantas menjelaskan kronologi persoalan tersebut. Kasus itu bermula dari tertahannya barang impor berupa 20 buah keyboard yang sebelumnya diberitahukan oleh perusahaan jasa titipan (PJT) DHL tertanggal 18 Desember 2022. Namun, karena proses pengurusan tidak dilanjutkan oleh yang bersangkutan tanpa keterangan apa pun, barang tersebut ditetapkan sebagai barang tidak dikuasai (BTD).

Lebih lanjut, dia menjelaskan, karena nilai barang itu di atas USD 1.500, DHL mengajukan untuk pemberitahuan impor barang khusus tertanggal 28 Desember 2022. DHL juga mengganti tujuannya, dari SLB sebagai badan menjadi perorangan, yakni dalam hal ini kepala SLB tersebut.

Namun, sejak 17 Januari 2023, Bea Cukai meminta dokumen pendukung permohonan tersebut dan proses itu tidak dilanjutkan. ”Kondisi ini menyebabkan barang itu terkatung-katung dan dalam perlakuan Bea Cukai disebutkan sebagai barang yang tidak dikuasai,” jelas dia.

Belakangan diketahui, ternyata barang kiriman tersebut merupakan barang hibah untuk SLB. Sehingga, Bea Cukai akan membantu dengan mekanisme fasilitas pembebasan fiskal atas nama dinas pendidikan terkait.

”Saya meminta Bea Cukai untuk segera menyelesaikan masalah ini, termasuk kebutuhan dalam kelengkapan dokumentasi dan juga perlakuan bea masuk yang bisa dikecualikan untuk barang hibah, apalagi untuk keperluan SLB,” jelas Menkeu.

Selain kasus barang hibah SLB, Ani merespons dua kasus viral lainnya. Yakni, pengiriman sepatu dan action figure (robotik) yang keduanya dikeluhkan terkait bea masuk dan pajaknya.

Ani pun memberikan arahan untuk kinerja layanan DJBC. ”Arahan saya jelas. Saya minta Bea Cukai terus melakukan perbaikan layanan dan proaktif memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kebijakan-kebijakan dari berbagai kementerian/lembaga (K/L) yang harus dilaksanakan oleh BC sesuai mandat UU, yaitu sebagai border protection, revenue collector, trade facilitator, dan industrial assistance,” paparnya. (dee/c6/fal)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #kerap #viral #menkeu #mulyani #minta #cukai #proaktif #jelaskan #kebijakan #kepabeanan

KOMENTAR