Legislator Tantang E-Commerce Majukan UMKM
–Sejumlah Anggota DPR RI menyambut baik kolaborasi Tokopedia dan Tiktok. Kerja sama dua platform di bisnis e-commerce itu dinilai dapat meningkatkan kapasitas para pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM.
Anggota Komisi VI DPR RI dari Partai Golkar Singgih januratmoko menyebutkan, bergabungnya Tokopedia-Tiktok mampu menyelesaikan permasalahan yang selama ini menjadi tantangan berat pelaku UMKM, yakni akses pasar.
”Kita harapkan kolaborasi ini bisa membantu dan bisa meningkatkan penjualan teman-teman UMKM. Karena memang selama ini kan UMKM masalahnya ada pada penjualannya. UMKM kita mampu memproduksi barang berkualitas, tapi sulit menjualnya terutama ketika konsumen semakin beralih ke belanja online,” ucap Singgih.
Singgih menilai inisiatif Kemendag untuk mengizinkan UMKM berjualan kembali di Tiktok, sebagai bagian proses transisi dan integrasi ke Tokopedia, adalah hal positif. Dampak itu kian terasa karena selama periode transisi berlangsung, bersamaan dengan momentum Ramadhan.
”Ramadhan kan memang daya beli meningkat. Istilahnya, inilah musim panen para pedagang karena permintaan selalu melonjak jauh di atas rata-rata. Saya berharap para UMKM kita yang berdagang via e-commerce bisa melipatgandakan penjualan,” kata Singgih.
Singgih bahkan berharap Tiktok-Tokopedia berperan lebih besar dalam membantu UMKM melewati musim panen itu. Misalnya memberikan program unggulan seperti promo dan diskon atau gratis pengiriman.
”Kalau ada ongkos kirim gratis dan murah kan akan meningkatkan lagi daya belinya,” ujar Singgih.
Anggota Komisi VI DPR Fraksi PKB Nasim Khan menambahkan, kolaborasi Tiktok dan Tokopedia diharapkan mampu meningkatkan penggunaan produk dalam negeri.
”Munculkan dulu cinta produk Indonesia. E-commerce mana pun yang menjalankan program cinta produk lokal, wajib kita dukung karena memberikan manfaat yang besar untuk masyarakat,” kata Nasim.
Tapi Nasim mengingatkan para pelaku e-commerce untuk tidak berhenti di program kampanye cinta produk lokal. Mereka juga mesti bertindak lebih jauh dengan melatih UMKM agar lebih mahir mengoptimalkan teknologi digital. Keahlian dan kreativitas UMKM dalam memanfaatkan e-commerce bakal berbanding lurus dengan angka penjualan.
”Kerja sama apapun, dan siapapun yang menjalankan, harus bisa memberikan dampak dan nilai tambah. Konsumen merasa aman dan nyaman, sementara produsen tumbuh terus penjualannya. Kolaborasi Tiktok-Tokopedia harusnya bisa meningkatkan produktivitas UMKM, meningkatkan daya saing, meningkatkan penjualan dan akhirnya meningkatkan keuntungan,” terang Nasim Khan.
Nasim juga menyebutkan hal itu sejalan dengan program peningkatan digitalisasi UMKM yang digagas pemerintah.
”Kepentingan digitalisasi UMKM dan lain-lain itu harus didukung infrastruktur dan sosialisasi pelatihan yang berkelanjutan. Tugas kita dan pemerintah adalah memudahkan mereka melakukan itu. Masyarakat kita butuh hal seperti itu, ketimbang hanya berpolemik soal bisnis model e-commerce,” tutur Nasim Khan.