Dekat dengan Presiden Prabowo, Iwan Bule Diharapkan Mampu Kawal Pertamina Menuju Swasembada Energi
– Jajaran direksi dan komisaris PT Pertamina baru saja mengalami perombakan. Untuk jajaran direksi, posisi Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama digantikan oleh Simon Aloysius Mantiri. Nama lain yang masuk adalah Komjen Polisi (Purn) Mochammad Iriawan atau Iwan Bule sebagai Komisaris Utama (Komut) Pertamina.
Sama seperti Simon Aloysius, sosok Iwan Bule juga memiliki kedekatan dengan Presiden Prabowo Subianto. Setelah pensiun dari dinas di kepolisian, Iwan Bule bergabung ke Partai Gerindra. Posisi Iwan Bule saat itu diumumkan langsung oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina.
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie mengatakan, kedekatan personal antara Presiden Prabowo dengan Simon Aloysius dan Iwan Bule mempunyai sisi positif. Dia mengatakan duo Simon dan Iwan Bule di Pertamina, mempunyai modal kuat yaitu sangat memahami visi Presiden Prabowo.
Khususnya visi utama Prabowo yaitu menugaskan Pertamina sebagai pemain utama atau garda terdepan menuju swasembada energi. ’’Enggak (hanya) soal mereka kader partai. (Tetapi) karena keduanya memenuhi kualifikasi profesional,’’ kata Jerry Massie dalam keterangannya Selasa (5/11).
Dia menegaskan, kedekatan dengan Presiden Prabowo akan menjamin terwujudnya kepemimpinan solid. Menurut dia, soliditas kepemimpinan itu diperlukan untuk membangun ketahanan energi nasional di masa depan. Dia berharap di bawah kepemimpinan Simon dan Iwan Bule, Pertamina bisa langsung tancap gas.
Seperti diketahui pada Senin (4/11) Iwan Bule mendapat mandat untuk menjabat Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Penetapan Iwan Bule itu, diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta. Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, Mochamad Iriawan ditetapkan menggantikan Simon Aloysius Mantiri, yang dalam RUPS diangkat sebagai Direktur Utama Pertamina
’’Pak Iriawan kita pilih untuk memperkuat pengawasan dan pencegahan Pertamina dari kebocoran dan keborosan yang selama ini terjadi,’’ kata Erick. Dia menegaskan bukan boros karena korupsi, tetapi lebih ke penyaluran subsidi energi agar lebih tepat sasaran.
Sebagai komisaris utama Pertamina, Iwan dituntut melaksanakan fungsi pengawasan sekaligus mendukung transformasi energi nasional yang menjadi prioritas pemerintah. Selain itu, sinergi antara Pertamina dan BUMN lain, utamanya di sektor energi, diharapkan akan semakin kuat.
Kagum Jiwa Patriotik Prabowo
Ketika memutuskan bergabung dengan Partai Gerindra, banyak publik mempertanyakan keputusan Iwan Bule. Dalam berbagai kesempatan, dia menceritakan cerita di balik layar, tentang keputusannya memilih masuk Partai Gerindra.
Pertimbangan utama, Iwan menjelaskan, ia mengagumi sosoknya yang patriotik. ”Selain berjiwa patriot, Pak Prabowo tidak pantang menyerah, pemberani, dan selalu mengedepankan kepentingan rakyat ketimbang kepentingan pribadi,” tutur penggemar musik rock The Rolling Stones itu.
Di sisi lain, keputusan Iwan Bule bergabung ke Partai Gerindra setelah pensiun dari dinas Polri, sejatinya mengandung unsur pertaruhan. Pertaruhan menyangkut masa depan keluarga besarnya. Maklum, di lingkaran keluarganya bukan hanya Iwan seorang yang berkarir di kepolisian.
Kalau dihitung, ada delapan anggota keluarga dekat yang juga berkiprah di institusi Polri. Mulai dari anak sulungnya, Kompol M. Probandono Bobby Danuardi, yang bertugas di Polda Kalimantan Tengah.
Disusul anak ketiga, Ipda Syahbana Bisma Iriawan, yang baru merampungkan S2 di Inggris dan kini menempuh pendidikan pengembangan di PTIK. Lalu anak keempat, Mochamad Nathan Ananda, saat ini berstatus sebagai Taruna Akpol Tingkat 3.
Disebut ”pertaruhan”, karena keputusan Iwan Bule bergabung ke Partai Gerindra pada April 2023 dianggap berisiko secara politis. Wajar, saat itu belum ada kepastian Prabowo akan berduet dengan siapa dalam Pilpres 2024.
Sehingga, belum ada jaminan bakal menang dan berkuasa. Untuk diketahui, Iwan Bule adalah purnawirawan jenderal polisi pertama yang bergabung dengan Gerindra.
Namun, Iwan sudah mantap berkarier di jagat politik dan menjatuhkan pilihan ke Gerindra. "Ini pilihan hidup. Bergabung ke partai politik, karena saya ingin berdedikasi kepada rakyat dan negara," cetus Iwan, usai diumumkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina, di kediaman Kertanegara, 27 April 2023 lalu.
Kapolda di Tiga Daerah
Banyak cerita menarik lain tentang alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) lulusan 1984 ini. Pertama, dia mudah dikenali lantaran berwajah bule. Bukan bule KW, karena lelaki kelahiran Jakarta, 31 Maret 1962, ini memang keturunan bule tulen. Ia memiliki darah Jerman dari ibunya, Laila Solihaty binti Hermann Karel Schneider.
Di korps baju coklat, rekam jejak penugasan Iwan terbilang lempang. Iwan Bule tercatat pernah menduduki sejumlah posisi penting. Di antaranya, menjadi Kapolda di tiga daerah berbeda. Yakni, Kapolda Nusa Tenggara Barat (2012), Kapolda Jawa Barat (2013), dan Kapolda Metro Jaya (2017).
Mochamad Iriawan juga pernah mengemban jabatan Kepala Divisi Hukum Polri (2015), serta Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri pada 2016 – dua posisi yang ia duduki sebelum dipromosikan sebagai Kapolda Metro Jaya.
Tahun 2017, Iwan sempat menjadi Asisten Operasi Kapolri. Tetapi kemudian dirotasi menjadi Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) pada 2018.
Tahun yang sama, persisnya 18 Juni 2018, Mendagri Tjahjo Kumolo melantik Iwan menjadi Penjabat Gubernur Jawa Barat, menggantikan Ahmad Heryawan hingga 5 September 2018.
Dengan latar pendidikan di bidang hukum, Iwan Bule tentu memiliki keahlian yang mumpuni di berbagai sektor strategis, utamanya dalam bidang keamanan nasional.
Membangun Sepak Bola
Iwan Bule memulai kiprahnya di sepak bola dengan tekad dan semangat besar. Baginya, membangun sepak bola adalah membangun semangat. Menariknya, di kalangan wartawan olah raga ia dikenal sebagai sosok yang penuh dengan guyonan segar.
Iwan mengingatkan kita bahwa pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu membaur. Bahkan di lingkungan yang baru dan berisiko-seperti sepak bola, yang di Indonesia kadang disandingkan dengan ”arena gladiator” versi modern.
Berbeda dengan banyak pejabat yang ”angkat tangan” ketika menghadapi kritik, Iwan Bule justru menanggapinya dengan tenang. Sesekali dengan senyum, dan tak jarang dengan celotehan jenaka yang membuat wartawan terkekeh.
"Sampai main di liga kampung pun saya pantau," cetusnya suatu ketika, menegaskan perhatian ekstra pada sepak bola akar rumput. Apresiasi terhadap sikap rendah hatinya ini kian membuatnya dekat di hati para penggemar bola.
Iwan Bule terpilih menjadi ketua umum PSSI lewat mekanisme voting. Ia unggul mutlak dari dua calon ketum lainnya. Iwan meraih 82 suara dari total 85 suara voters.
Selama menjabat Ketum PSSI (2019-2023), Iwan memimpin reformasi PSSI dalam situasi tidak ideal, lantaran bersamaan dengan pandemi Covid-19. "Ibarat sebuah kapal, selama pelayaran yang saya nakhodai, PSSI tidak selalu mengarungi lautan dengan ombak yang tenang," tutur Iwan dalam sejumlah kesempatan.
Tag: #dekatdengan #presiden #prabowo #iwan #bule #diharapkan #mampu #kawal #pertamina #menuju #swasembada #energi