Mahendra Siregar: Indonesia Tidak dalam Periode Wait and See seperti Didengungkan sebelum Pemilu
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengaskan bahwa Indonesia tidak dalam periode wait and see. (Nurul Fitriana/JawaPos.com)
12:18
20 Pebruari 2024

Mahendra Siregar: Indonesia Tidak dalam Periode Wait and See seperti Didengungkan sebelum Pemilu

- Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengaskan bahwa Indonesia tidak dalam periode wait and see sebagaimana kerap didengungkan sebelum Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres). Bos OJK mengatakan, seluruh pihak patut bersyukur karena pekan lalu masyarakat telah melaksanakan pesta demokrasi, yakni pemilihan umum dan pilpres kelima setelah reformasi.    “Dengan 204,8 juta pemilih pendaftar dan turn out sekitar 80 persen atau 164 juta pemilih yang jauh lebih besar dari jumlah pemilih pilpres di negara mana pun di dunia ini. Dengan begitu, Indonesia bukan lagi negara demokrasi ketiga terbesar di dunia tetapi negara presidensial terbesar di dunia,” kata Mahendra dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2024 di Jakarta, Selasa (20/2).   Selain itu pilpres di indonesia dilakukan secara terbuka dan langsung, dibandingkan dengan AS yang dilakukan secara elekcoral collage atau perwakilan dari negara bagian. Oleh karena itu, menurut Mahendra, seluruh pihak harus menggunakan modal ini sebagai modalitas pembangunan perekonomian nasional dan stabitas  industri jasa keuangan.   “Indonesia tidak dalam periode wait and see yang kerap didengungkan sebelum pemilu,” ujar Mahendra.   “Harapan kita semua Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden berserta seluruh Kabinet Indonesia Maju, DPR, DPD, seluruh lembaga negara dan masyarakat Indonesia menjadikan momentum luar biasa itu untuk sprint akhir, berlari cepat menuju garis finish yang gemilang di penghujung presidensi Bapak Presiden dan masa tugas legislatif saat ini,” imbuhnya.   Lebih lanjut, perekonomian dunia pada awal tahun 2024 diawali dengan optimisme pasar bahwa berbagai kebijakan yang dilakukan telah menurunkan ketidakpastian. Sehingga perekonomian global terhindar dari resesi.   Namun, kata dia, berbagai downside risk masih mewarnai pertumbuhan ekonomi terutama biaya pinjaman dan beban utang, lemahnya permintaan, dan divergensi pemulihan di negara negara besar di dunia.   “Selain itu berbagai risiko geopolitik serta potensi perubahan konstelasi perubahan politik dari berbagai pemilu di megara negara besar yang lain lain menjadikan unknown variable yang perlu dicermati akibatnya proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan lambat di tahun ini,” tandasnya.  

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #mahendra #siregar #indonesia #tidak #dalam #periode #wait #seperti #didengungkan #sebelum #pemilu

KOMENTAR