Rilis 2026, Apa Itu BBM Pertamina Biosolar Performance buat Industri?
- PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga akan meluncurkan Biosolar Performance pada awal 2026 sebagai bahan bakar minyak (BBM) baru yang ditujukan bagi konsumen sektor industri.
VP Business Development & Subsidiary Pertamina Patra Niaga Sigit Setiawan mengatakan, Biosolar Performance merupakan Biosolar B40 yang dilengkapi aditif tambahan guna meningkatkan kinerja serta keandalan mesin diesel di sektor industri.
"Biosolar Performance ini adalah salah satu produk BBM Biosolar atau B40 yang saat ini sudah digunakan di kalangan konsumen industri, tentunya dengan fitur-fitur tambahan yang kami tambahkan di produk tersebut," ujar Sigit dalam konferensi pers di Kantor Pertamina Patra Niaga, Jakarta, Senin (22/12/2025).
Pengembangan Biosolar Performance tidak terlepas dari kebijakan mandatori pencampuran biodiesel atau fatty acid methyl ester (FAME) ke dalam solar yang telah berlangsung sejak 2008. Program tersebut dimulai dari kadar B2,5 hingga kini telah mencapai B40.
Program mandatori tersebut menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam mendorong kemandirian energi nasional. Bahkan, pemerintah tengah mengkaji peningkatan campuran biodiesel menjadi B50 pada tahun depan.
Beda FAME dan solar murni
Meski begitu, kata Sigit, karakteristik FAME memiliki perbedaan dibandingkan solar murni hasil pengolahan kilang.
FAME bersifat higroskopis atau mudah menyerap air. Kondisi ini berpotensi meningkatkan kandungan air selama proses distribusi, penyimpanan, hingga penggunaan di mesin.
Selain itu, residu monogliserida dari proses produksi FAME dapat memicu pembentukan endapan dan pertumbuhan bakteri, terutama jika bercampur dengan air.
"Atas kondisi itu semua, konsumen industri ternyata juga memiliki tantangan dalam pengoperasian mesin mereka menggunakan B40 ini," ucap dia.
Konsumen industri dalam pengoperasian mesin berbahan bakar B40 perlu melakukan pengurasan air secara berkala, selain itu ada potensi endapan dan deposit membentuk lapisan yang menutup permukaan filter sehingga fungsi filter dalam menyaring kotoran menjadi tidak optimal.
Kondisi itu bisa menyebabkan aliran BBM yang seharusnya lancar menjadi terhambat, sehingga bisa membuat terjadi penurunan performa mesin (power loss) serta peningkatan k
"Nah ini tantangan yang dihadapi oleh konsumen industri. Di satu sisi, kita Indonesia, pemerintah itu punya program yang sangat baik, kemandirian energi, tapi ada hal-hal teknis yang tentunya bisa kita pecahkan di sini," kata dia.
Penambahan zat aditif khusus, ini gunanya
Maka menjawab tantangan tersebut, Pertamina Patra Niaga melakukan riset dan inovasi dalam beberapa tahun terakhir berdasarkan masukan dari konsumen industri. Hasilnya adalah Biosolar Performance yang dibedakan dari B40 konvensional melalui penambahan aditif khusus.
Produk ini dirancang untuk menjaga kebersihan sistem bahan bakar, menekan pembentukan deposit, serta menjaga stabilitas performa mesin dalam operasional industri yang berkelanjutan.
"Nah ini yang kita hadirkan nanti di Biosolar Performance untuk bisa menjawab keluhan, kendala yang ada di lapangan," ucap Sigit.
Pengembangan Biosolar Performance telah melalui serangkaian pengujian, termasuk uji mesin pada sejumlah sektor industri, seperti hulu migas dan pertambangan.
Hasilnya menunjukkan menunjukkan peningkatan kinerja bahan bakar, penurunan kecenderungan penyumbatan filter bahan bakar (filter blocking tendency), membersihkan deposit pada sistem bahan bakar, dan peningkatan efisiensi biaya penggantian filter.
Dengan demikian, produk ini dinilai mampu menekan risiko downtime serta menurunkan biaya perawatan mesin industri.
"Tentunya atas semua itu, maintenance (perawatan) yang terjadi di industri akan membaik lagi, baik dari sisi waktu maupun juga dari sisi cost (biaya)," katanya.
Adapun Pertamina Patra Niaga menargetkan produk Biosolar Performance mulai tersedia secara komersial pada awal 2026 melalui skema layanan industrial & marine fuel business, dengan disertai pendampingan teknis dan komersial bagi konsumen.
Tag: #rilis #2026 #pertamina #biosolar #performance #buat #industri