IHSG Dibuka Menguat 0,20 Persen ke Level 8.626,84
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis pada awal perdagangan Senin (22/12/2025). Indeks berada di level 8.626,84, naik 17,28 poin atau 0,20 persen.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip melalui RTI, IHSG dibuka posisi 8.629,25. Di awal perdagangan, indeks sempat menyentuh level tertinggi 8.646,93 dan terendah di 8.613,01, sebelum akhirnya bertahan di area penguatan.
Aktivitas perdagangan terpantau cukup ramai. Volume transaksi mencapai 4,89 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,61 triliun. Frekuensi perdagangan 387.888 kali.
Dari sisi pergerakan saham, tekanan jual masih terlihat. Sebanyak 323 saham melemah, sementara 230 saham menguat, dan 145 saham stagnan.
Secara sektoral, energi menjadi penopang utama pasar dengan penguatan 1,35 persen. Kinerja positif juga terjadi untuk sektor bahan baku yang naik 0,95 persen. Penguatan moderat turut terlihat pada barang konsumsi siklikal yang naik 0,30 persen, diikuti keuangan 0,17 persen, transportasi dan logistik 0,15 persen, serta kesehatan yang bergerak tipis naik 0,03 persen.
Di sisi lain, sejumlah sektor masih mengalami tekanan. Sektor infrastruktur melemah atau koreksi 0,84 persen, disusul teknologi yang turun 0,42 persen. Tekanan juga terlihat di sektor properti yang melemah 0,34 persen, industri turun 0,27 persen, serta sektor barang konsumsi non-siklikal yang terkoreksi 0,20 persen.
Untuk diketahui, IHSG menutup perdagangan Jumat (19/12/2025) dengan melemah 0,10 persen ke level 8.609. Tekanan jual masih mendominasi meski mulai menunjukkan tanda-tanda mereda.
Analis teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memproyeksikan indeks masih berpotensi melanjutkan koreksi pada perdagangan Senin hari ini. Ia mencatat dari analisis gelombang (wave analysis), IHSG saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari gelombang [iv] dari wave 5 pada skenario utama.
Dengan posisi tersebut, IHSG dinilai masih rawan melanjutkan koreksi dalam waktu dekat untuk menguji area 8.464-8.560, sekaligus menutup celah (gap) tipis yang terbentuk sebelumnya.
“IHSG melanjutkan koreksinya sebesar 0,10 persen ke 8,609 dan masih didominasi oleh tekanan jual meskipun cenderung mengecil, dan sudah break MA20. Kami memperkirakan, saat ini IHSG sedang berada pada bagian dari wave [iv] dari wave 5 pada label hitam, sehingga selanjutnya IHSG rawan terkoreksi dahulu untuk menguji 8,464-8,560 sekaligus menutup area gap tipisnya,” ujar Herditya dalam analisa hariannya.
Namun demikian, terdapat pula skenario terburuk (worst case) yang perlu diwaspadai pelaku pasar. Dalam skenario ini, IHSG diperkirakan telah menyelesaikan wave (1) dan berpotensi mengalami koreksi yang lebih dalam menuju area psikologis 8.000-an.
“Namun worst case (merah), IHSG sudah menyelesaikan wave (1) dan akan terkoreksi cukup dalam ke area 8,000-an,” paparnya.
Untuk sementara, level support IHSG berada di kisaran 8.553 dan 8.493. Sementara itu, area resistance terdekat berada di level 8.714 dan 8.821.
Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance 8.570-8.720.