Starbucks Rekrut Eks Eksekutif Amazon sebagai CTO Baru

– Starbucks menunjuk Anand Varadarajan sebagai kepala teknologi atau Chief Technology Officer (CTO) yang baru. Ia merupakan veteran Amazon dengan pengalaman hampir dua dekade di perusahaan teknologi tersebut.

Dalam memo internal yang dirilis Jumat (19/12/2025), Starbucks menyampaikan Varadarajan akan mulai bertugas pada 19 Januari sebagai wakil presiden eksekutif dan CTO. Ia akan melapor langsung kepada CEO Starbucks Brian Niccol.

Varadarajan menghabiskan hampir 19 tahun berkarier di Amazon. Penugasan terakhirnya memimpin teknologi dan rantai pasokan untuk bisnis toko bahan makanan global. Sebelumnya, ia juga pernah menempati berbagai posisi teknik perangkat lunak di Oracle.

Perekrutan ini dilakukan beberapa bulan setelah CTO Starbucks sebelumnya, Deb Hall Lefevre, meninggalkan perusahaan pada September.

Kepergian Lefevre terjadi bersamaan dengan gelombang kedua pemutusan hubungan kerja serta pengumuman rencana restrukturisasi senilai 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 16,7 triliun.

“[Varadarajan] tahu cara menciptakan sistem yang andal dan aman, mendorong keunggulan operasional, dan mengembangkan solusi yang menempatkan pelanggan sebagai pusat perhatian. Yang tak kalah penting, ia sangat peduli dalam mendukung dan mengembangkan orang-orang di balik layar yang membangun dan memungkinkan teknologi yang kita gunakan,” tulis Niccol dalam memo tersebut, seperti dilansir CNBC.

Di Amazon, Varadarajan terakhir dipercaya mengawasi organisasi teknologi dan rantai pasokan bisnis bahan makanan global.

Lingkup kerjanya mencakup Amazon Fresh dan Whole Foods. Dalam posisi itu, ia melapor langsung kepada Jason Buechel, kepala bisnis bahan makanan Amazon sekaligus CEO Whole Foods.

Pada periode tersebut, Amazon memperluas berbagai eksperimen teknologi ritel. Salah satunya uji coba penggunaan gudang robot mini di sejumlah gerai Whole Foods.

Teknologi ini memungkinkan konsumen berbelanja produk yang tersedia di toko sekaligus mengakses inventaris Amazon yang lebih luas, yang biasanya tidak tersedia di rak supermarket organik.

Masuknya Varadarajan terjadi saat Starbucks masih berada pada tahap awal pemulihan di bawah kepemimpinan Niccol, yang resmi menjabat CEO pada September 2024.

Pada kuartal terakhir, penjualan toko yang sama atau same store sales Starbucks kembali mencatat pertumbuhan untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun.

Capaian tersebut menjadi sinyal awal keberhasilan strategi perusahaan menarik kembali pelanggan yang sebelumnya mengurangi frekuensi kunjungan.

Penjualan selama musim liburan juga tercatat kuat. Kondisi ini terjadi meski Starbucks sempat menghadapi aksi mogok barista yang tergabung dalam serikat pekerja. Dampak mogok tersebut disebut hanya dirasakan oleh sebagian kecil gerai.

Salah satu pilar strategi pemulihan Starbucks adalah platform layanan Green Apron Service, program senilai 500 juta dollar AS atau sekitar Rp 8,35 triliun. Program ini menjadi investasi terbesar Starbucks di bidang tenaga kerja.

Inisiatif tersebut didukung penataan ulang jumlah staf serta pemanfaatan teknologi untuk menjaga kecepatan layanan. Program ini lahir dari lonjakan pesanan digital yang kini menyumbang lebih dari 30 persen total penjualan, serta masukan langsung dari para barista.

Kehadiran Varadarajan diharapkan memperkuat peran teknologi dalam menopang strategi pemulihan tersebut, terutama di tengah perubahan perilaku konsumen dan meningkatnya ketergantungan pada layanan digital.

Tag:  #starbucks #rekrut #eksekutif #amazon #sebagai #baru