Rupiah Dibuka Menguat 0,07 Persen ke Level Rp 16.635 per Dollar AS
Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat tipis pada awal perdagangan Senin (15/12/2025).
Mata uang garuda dibuka di level Rp 16.635 per dollar Amerika Serikat (AS).
Rupiah menguat 0,07 persen dibandingkan penutupan perdagangan Jumat pekan lalu, Rp 16.646 per dolar AS.
Ilustrasi rupiah.
Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang di kawasan Asia yang cenderung bergerak positif.
Ringgit Malaysia naik 0,14 persen, yen Jepang yang menguat 0,11 persen. won Korea Selatan naik 0,09 persen dan baht Thailand menguat 0,07 persen.
Lalu, dollar Singapura menguat 0,04 persen, yuan China dan dollar Hong Kong masing-masing terapresiasi 0,02 persen terhadap dollar AS.
Sementara itu, dollar Taiwan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah turun 0,33 persen. Peso Filipina juga terlihat melemah 0,10 persen terhadap dollar AS pada perdagangan pagi ini.
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis pada perdagangan pagi ini. indeks dibuka di level 8.665,11, naik 4,61 poin atau 0,05 persen.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip dari RTI, IHSG bergerak fluktuatif dengan kecenderungan terbatas. Indeks dibuka di level 8.705,24 dan sempat menyentuh level tertinggi di 8.715,18.
Namun, IHSG turun hingga mencatatkan level terendah di 8.622,99, sebelum kembali bergerak naik.
Adapun, volume transaksi mencapai 9,25 miliar saham, dengan nilai transaksi sebesar Rp 5,67 triliun dan frekuensi perdagangan sebanyak 610.263 kali. Tercatat 323 saham melemah, sementara 217 saham menguat dan 157 saham stagnan.
Pergerakan sektoral di pasar modal di awal sesi menunjukkan kinerja yang variasi. Sektor kesehatan mencatatkan penguatan 3,43 persen, bahan baku naik 1,38 persen, energi menguat 0,82 persen, transportasi dan logistik serta keuangan masing-masing naik 0,71 persen.
Sementara itu, sektor industri bergerak relatif stagnan dengan penguatan tipis 0,01 persen, sedangkan teknologi melemah 0,01 persen, infrastruktur terkoreksi 0,34 persen, barang konsumsi siklikal turun 0,43 persen, dan barang konsumsi non-siklikal melemah 0,09 persen, properti turun 0,65 persen.