FILONOMICS: ''Jamu'' Penguat Ekonomi Indonesia 2026 Racikan BI
Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing (capital inflow) sebesar Rp 14,08 triliun ke pasar keuangan domestik pada pekan pertama Desember 2025. Data transaksi periode 1?4 Desember 2025 menunjukkan investor nonresiden mencatat beli bersih di tiga instrumen sekaligus.(ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)
09:08
13 Desember 2025

FILONOMICS: ''Jamu'' Penguat Ekonomi Indonesia 2026 Racikan BI

Bank Indonesia (BI) menyiapkan serangkaian kebijakan layaknya “jamu penguat” untuk ekonomi Indonesia pada 2026, di tengah kondisi ekonomi global yang loyo.

Gubernur BI Perry Warjiyo menilai kewaspadaan harus menjadi pegangan utama. Ia mengingatkan pentingnya sikap “eling lan waspodo” atau "ingat dan waspada" menghadapi ketidakpastian global 2026.

"Penting untuk eling lan waspodo, seperti nasehat Ronggowarsito (Pujangga Keraton Surakarta Abad ke-19)," ujar Gubernur BI dalam Pertemuan Tahunan BI (PTBI) 2025, Jumat (28/11/2025).


Ekonomi global 2026 redup  

International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global hanya 3,1 persen pada 2026, sementara Bank Dunia bahkan lebih pesimistis dengan prediksi 2,4 persen.

BI juga menilai prospek global masih “redup” hingga 2027. Selain itu sejumlah negara besar juga tidak menunjukkan pemulihan yang solid. Di Eropa, pertumbuhan hampir tidak bergerak dari kisaran 1,3 persen. Jepang menghadapi proyeksi pertumbuhan yang terus turun hingga mendekati nol pada 2031.

China yang selama ini menjadi mesin utama ekonomi global, juga terseret tensi dagang Amerika Serikat (AS). Pertumbuhannya diperkirakan melambat dari 4,8 persen pada 2026 menjadi hanya sekitar 3 persen dalam beberapa tahun ke depan.

Tenaga ekstra

Di dalam negeri, pelemahan juga tercermin dari daya beli yang menurun, penyaluran kredit yang melambat, hingga dunia usaha yang menahan ekspansi.

Karena itulah, BI menyiapkan “jamu" berupa rangkaian kebijakan untuk menambah tenaga ketahanan ekonomi Indonesia.

"Jamu" penguat tersebut mulai dari menjaga stabilisasi nilai tukar, penguatan likuiditas, hingga dorongan kredit yang sehat.

Lewat racikan tersebut, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 4,9–5,7 persen pada 2026, dan meningkat menjadi 5,1–5,9 persen pada 2027.

Pembahasan lengkap mengenai racikan kebijakan BI ini dapat disimak dalam program Filonomics: Jamu Penguat Ekonomi Indonesia 2026 Racikan BI di YouTube Kompas.com.

Tag:  #filonomics #jamu #penguat #ekonomi #indonesia #2026 #racikan

KOMENTAR