Pelonggaran Moneter: BI Rate Turun, Inflasi 2026 Diprediksi Berkisar 2,94 Persen
Analisis Outlook BSI Tahun 2026 [Suara.com/Rina]
15:01
4 Desember 2025

Pelonggaran Moneter: BI Rate Turun, Inflasi 2026 Diprediksi Berkisar 2,94 Persen

Baca 10 detik
  • BSI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,28 persen pada tahun 2026.
  • Pertumbuhan 2026 akan didorong oleh konsumsi rumah tangga, investasi yang menguat melalui PMDN, serta belanja fiskal yang ekspansif.
  • Inflasi diprediksi terkendali pada 2,94 persen, memungkinkan BI Rate turun bertahap menjadi 4,25 persen di akhir tahun 2026.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memproyeksikan perekonomian Indonesia akan menunjukkan ketangguhan signifikan di tahun 2026, dengan perkiraan pertumbuhan mencapai 5,28 persen.

Proyeksi optimis ini didukung oleh fondasi domestik yang solid, terutama konsumsi rumah tangga yang stabil, implementasi program prioritas pemerintah, serta penguatan peran ekonomi dan keuangan syariah nasional.

Chief Economist BSI, Banjaran Surya Indrastomo, menjelaskan bahwa analisis outlook tahun 2026 dibangun di atas delapan pilar utama:

  1. Normalisasi perdagangan global.
  2. Realokasi aset ke emerging markets.
  3. Menguatnya daya tarik Rupiah.
  4. Program prioritas pemerintah.
  5. “Efek Purbaya” pada kebijakan ekonomi.
  6. Daya tahan konsumsi rumah tangga.
  7. Agenda hilirisasi industri.
  8. Proyeksi indikator ekonomi utama.

"Kombinasi delapan faktor ini membuat Indonesia masuk ke 2026 dengan fondasi yang relatif kuat, meskipun lanskap global tetap penuh ketidakpastian,” ujar Banjaran di Jakarta, Kamis (4/12/2025).

Tim ekonom BSI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,28 persen pada 2026, naik dari perkiraan 5,04 persen pada tahun 2025. Pertumbuhan ini akan didorong oleh:

  • Konsumsi Rumah Tangga: Tetap menjadi kontributor terbesar Produk Domestik Bruto (PDB).
  • Investasi: Penguatan, khususnya Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), yang didorong oleh hilirisasi.
  • Belanja Fiskal: Tetap ekspansif, namun dengan pengelolaan yang lebih hati-hati (prudent).

Dari sisi produksi, hilirisasi ditekankan sebagai mesin utama pertumbuhan jangka menengah, terlihat dari proyeksi percepatan sektor industri pengolahan, perdagangan, akomodasi & makan minum, transportasi, serta jasa informasi & komunikasi. Sektor-sektor ini diprediksi tumbuh di atas rata-rata PDB pada 2026.

Bahkan, tim ekonom BSI mencatat bahwa realisasi investasi triwulan III 2025 telah mencapai Rp491,4 triliun. Ke depan, PMDN diperkirakan menjadi motor utama investasi domestik, sementara Penanaman Modal Asing (PMA) akan lebih selektif dan berfokus pada sektor bernilai tambah tinggi.

Pelonggaran Moneter dan Efek Purbaya

Mengenai kebijakan moneter, inflasi tahun 2026 diperkirakan berada di kisaran 2,94 persen, masih dalam target Bank Indonesia (BI), dengan risiko utama berasal dari volatile food akibat kondisi iklim.

Dengan inflasi yang terjaga dan adanya pelonggaran global, BI Rate diperkirakan dapat turun bertahap ke 4,25 persen di akhir 2026.

"Ruang pelonggaran moneter terbuka, tetapi tidak akan agresif. Stabilitas Rupiah dan pengelolaan ekspektasi inflasi tetap menjadi fokus utama otoritas,” tutur Banjaran.

Tim ekonom BSI juga menyoroti apa yang mereka sebut sebagai “Efek Purbaya”, yang mencerminkan kombinasi kebijakan fiskal yang ekspansif namun tetap berhati-hati di sisi moneter dan keuangan.

Penempatan Saldo Anggaran Lebih (SAL) pemerintah sebesar Rp276 triliun di perbankan, termasuk BSI, diharapkan akan:

Memperkuat likuiditas perbankan.
Menurunkan cost of fund.
Mendorong pertumbuhan pembiayaan (lending) kembali ke kisaran dua digit.

Tujuan akhirnya adalah mendorong kembali kegiatan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan memulihkan kelas menengah melalui keterlibatan aktif sektor swasta.

Banjaran menutup dengan menegaskan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk memasuki fase pertumbuhan yang lebih kuat dan inklusif di tahun 2026.

Meskipun ada tantangan global dan kebutuhan untuk menciptakan pekerjaan berkualitas, pemanfaatan penuh potensi ekonomi syariah dan kebijakan yang tepat akan membantu Indonesia melompat ke level pertumbuhan yang berkelanjutan.

Editor: M Nurhadi

Tag:  #pelonggaran #moneter #rate #turun #inflasi #2026 #diprediksi #berkisar #persen

KOMENTAR