Backlog Masih Tinggi, BTN Buka Pintu Bisnis Perumahan Lewat Housingpreneur 2025
Ilustrasi rumah yang disediakan pada program 3 Juta Rumah. (Dok. SHUTTERSTOCK/KURNIAWAN GRAPHY)
08:24
30 Oktober 2025

Backlog Masih Tinggi, BTN Buka Pintu Bisnis Perumahan Lewat Housingpreneur 2025

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) resmi memulai ajang Kick Start BTN Housingpreneur 2025.

Ini adalah kompetisi inovasi di sektor perumahan yang bertujuan mencari bibit unggul wirausaha dan inovator untuk memperkuat ekosistem perumahan nasional.

Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo mengatakan, BTN Housingpreneur menjadi gerakan akar rumput untuk menjaring ide-ide segar dan solusi inovatif dalam menjawab tantangan kepemilikan rumah di Indonesia.

Kenaikan harga properti acap kali melampaui pertumbuhan pendapatan masyarakat, membuat kepemilikan hunian terasa sulit dijangkau. 
Shutterstock/Kiki fahlevi Kenaikan harga properti acap kali melampaui pertumbuhan pendapatan masyarakat, membuat kepemilikan hunian terasa sulit dijangkau.

“Masih banyak keluarga di Indonesia yang belum memiliki rumah. Sebagai negara terbesar di ASEAN, kontribusi sektor perumahan terhadap PDB kita justru paling rendah di kawasan. Melalui BTN Housingpreneur, kami ingin mendorong munculnya inovator yang bisa menawarkan solusi nyata untuk menjawab masalah perumahan dan menghasilkan bisnis dari inovasi tersebut,” ujar Setiyo dalam siaran pers, Kamis (30/10/2025).

Potensi besar di sektor perumahan

Setiyo memaparkan, angka backlog perumahan di Indonesia merupakan yang tertinggi di kawasan ASEAN, mencapai sekitar 3,6 persen.

Sementara itu, rasio kredit pemilikan rumah (KPR) terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia masih rendah, hanya sekitar 3,4 persen, jauh di bawah Filipina yang sudah mencapai 7 sampai 8 persen.

“Artinya potensi bisnis di sektor ini sangat besar. Tidak heran Presiden Prabowo Subianto menempatkan program perumahan sebagai salah satu prioritas utama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” tambahnya.

Menurut Setiyo, sektor perumahan memiliki multiplier effect yang luas karena berpengaruh langsung ke 172 sektor industri, mulai dari toko bahan bangunan hingga tenaga kerja konstruksi.

 

Ilustrasi rumah.Dok. Kementerian PKP Ilustrasi rumah.

“Yang menarik, 95 persen industri perumahan di Indonesia bersumber dari lokal, sehingga sektor ini benar-benar mendorong ekonomi dalam negeri,” jelasnya.

Dorong inovasi ramah lingkungan dan berkelanjutan

Corporate Secretary BTN Ramon Armando menambahkan, melalui ajang BTN Housingpreneur 2025, pihaknya ingin mendorong para peserta menghadirkan ide-ide inovatif dengan penggunaan bahan ramah lingkungan, hemat energi, serta mendukung prinsip keberlanjutan.

Ramon juga menekankan bahwa kompetisi ini tidak hanya untuk mahasiswa, tetapi juga terbuka bagi pengusaha yang sudah memiliki bisnis berjalan.

“Kami juga membentuk komunitas alumni dari tiap angkatan. Mereka saling berbagi pengalaman, berkolaborasi, bahkan menciptakan proyek bersama. Jadi, Housingpreneur bukan sekadar lomba, tapi sebuah movement untuk melahirkan wirausaha muda di ekosistem perumahan nasional,” ujarnya.

Kolaborasi kampus dan industri

Dukungan terhadap kegiatan ini juga datang dari Universitas Indonesia.

Direktur Pengembangan Kerja Sama, Komersialisasi Aset, dan Kawasan Terpadu UI, Winny Hanifiati Warouw, menilai inisiatif BTN sejalan dengan semangat kampus dalam membangun bangsa secara berkelanjutan.

“Dengan mengusung konsep eco-tech housing dan keberlanjutan, BTN Housingpreneur sejalan dengan semangat UI untuk membangun bangsa secara berkelanjutan. Kolaborasi antara kampus, industri, dan lembaga keuangan seperti BTN menjadi kunci lahirnya ekosistem inovasi di sektor perumahan,” tutur Winny.

Setelah peluncuran di UI, BTN akan melanjutkan roadshow BTN Housingpreneur 2025 ke berbagai kampus besar lainnya, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, dan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

Tag:  #backlog #masih #tinggi #buka #pintu #bisnis #perumahan #lewat #housingpreneur #2025

KOMENTAR