Cicil Emas Melonjak 106 Persen, Laba BSI Tumbuh Dua Digit
PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) memandang tren kenaikan harga emas sebagai momentum untuk memperluas bisnis emas fisik atau bullion bank yang tengah digarap perseroan.(ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
15:48
29 Oktober 2025

Cicil Emas Melonjak 106 Persen, Laba BSI Tumbuh Dua Digit

Produk cicil emas menjadi motor utama pertumbuhan laba PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) sepanjang kuartal III 2025.

Pembiayaan cicil emas melonjak 106 persen, mendorong laba bersih bank tumbuh dua digit.

BSI mencatat laba bersih Rp 5,57 triliun hingga September 2025. Angka ini naik 9,03 persen dibanding Rp 5,1 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo menilai pertumbuhan laba menunjukkan ketahanan industri keuangan syariah di tengah ketidakpastian global. Ia menyebut kebijakan fiskal dan moneter yang pro-growth ikut memperkuat kinerja BSI.

“Langkah strategis dan responsif dari pemerintah menjadi bukti bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat menuju pertumbuhan yang kuat, berdaya tahan, dan berkelanjutan,” kata Anggoro dalam paparan kinerja kuartal III 2025 secara daring, Rabu (29/10/2025).

Direktur Risk Management BSI Grandhis H. Harumansyah menambahkan total pembiayaan bank mencapai hampir Rp 301 triliun, tumbuh 12,65 persen dibanding 2022 yang sebesar Rp 207 triliun.

Seluruh segmen pembiayaan mencatat kinerja positif. Segmen wholesale naik 11,66 persen, retail 6,88 persen, dan consumer 15,02 persen. Dari sisi produk, cicil emas menjadi penyumbang terbesar. Pertumbuhan dua kali lipat lebih mencerminkan minat tinggi masyarakat terhadap instrumen investasi syariah berisiko rendah.

Kualitas aset juga membaik. Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) gross turun ke level 1,84 persen, terendah sejak merger pada 2021.

Aset BSI mencapai Rp 417 triliun, tumbuh 12,37 persen secara tahunan. Dana pihak ketiga (DPK) naik 15,66 persen menjadi Rp 348 triliun. Dana murah (CASA) menyumbang 59,48 persen atau Rp 207 triliun dari total DPK.

BSI kini mengandalkan dua lisensi utama, yakni Bank Syariah dan Bank Emas. Lisensi Bank Emas disebut menjadi sumber pertumbuhan baru sekaligus pendapatan tambahan bagi perusahaan.

Transformasi digital juga mendorong ekspansi bisnis. Aplikasi BSI Mobile digunakan oleh 5,23 juta nasabah, naik 164 persen secara year-to-date. Jaringan layanan diperkuat dengan 5.859 ATM, 23.000 mesin EDC, dan 527.000 transaksi QRIS aktif di seluruh Indonesia.

Jumlah nasabah mencapai 22,6 juta, naik 7,67 persen dibanding tahun lalu. Jaringan layanan meluas menjadi 1.039 kantor cabang dan unit serta 126 ribu agen, naik 16,49 persen secara tahunan.

Transaksi QRIS meningkat 30 persen, sementara aplikasi Bewize mencatat 34 juta pengguna, naik 40 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Tag:  #cicil #emas #melonjak #persen #laba #tumbuh #digit

KOMENTAR