Layanan Logistik FAS Blibli Bantu Pelaku Usaha Lakukan Transformasi Bisnis
- Layanan pergudangan hingga manajemen investaris Fulfillment At Speed (FAS) Blibli menilai integrasi layanan logistik dalam model all-in-one enabler menjadi kunci transformasi bisnis pelaku usaha di Indonesia.
Entitas yang terafiliasi dengan anak usaha Blibli, PT Global Distribusi Pusaka tersebut menjelaskan, dengan layanan terpadu yang bisa disesuaikan kebutuhan masing-masing, pebisnis dapat fokus mengembangkan produk dan strategi komersial tanpa terbebani urusan operasional yang kompleks.
“Selama ini banyak pelaku usaha melihat logistik hanya sebagai pusat biaya. Padahal dengan pendekatan terintegrasi, logistik bisa menjadi penggerak pertumbuhan,” kata Direktur Komersil FAS Alvin Hadibowo dalam keterangan tertulis, Senin (27/10/2025).
Ia menambahkan, pandangan ini jadi relevan di tengah pesatnya pertumbuhan e-commerce. Konsumen menuntut layanan yang lebih cepat, transparan, dan responsif.
“Banyak pelaku usaha, khususnya usaha rintisan, sering kali harus memilih antara memperkuat operasi atau mengembangkan aspek komersial. Kondisi ini membuat mereka perlu menambah SDM atau biaya tambahan agar bisnis tetap berjalan. Dengan layanan all-in-one, kebutuhan itu bisa diatasi lebih efisien sehingga bisnis dapat tumbuh lebih cepat,” jelas Alvin.
Sebagai all-in-one enabler, ia menyebut, FAS menghadirkan solusi menyeluruh mulai dari pergudangan berbasis AI/ML, distribusi online dan offline, pemenuhan pesanan, hingga layanan pelanggan 24/7.
Teknologi pemantauan real-time juga memungkinkan pemilik usaha mengawasi alur proses dari hulu ke hilir, mempercepat pengiriman, sekaligus menjaga kualitas layanan kepada pelanggan.
“Integrasi distribusi online, gudang, dan distribusi offline membuat proses bisnis lebih mulus dan scalable. Dengan begitu, pelaku usaha tidak hanya menjaga efisiensi, tapi juga bisa meningkatkan kepuasan pelanggan,” tambah Alvin.
Pendekatan ini juga sejalan dengan agenda pemerintah dalam memperkuat efisiensi dan digitalisasi logistik nasional.
Sekretaris Jenderal DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Trismawan Sanjaya, menilai konsep all-in-one lebih praktis karena overhead bisa ditekan.
“Kalau dia all in one, overhead-nya satu. Kalau dia pakai sekian pihak, dari pajak, overhead berlapis,” katanya.
Trismawan juga mengungkapkan ALFI sudah mengajukan sejumlah masukan dalam penyusunan Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Penguatan Logistik Nasional agar model layanan terintegrasi ini lebih mudah diadopsi oleh lebih banyak pemain logistik lokal.
Ia mengakui regulasi untuk menjadi all-in-one enabler saat ini masih rumit karena izin yang terpisah-pisah dan pajak yang belum direlaksasi.
Manfaat model ini juga dirasakan langsung oleh pelaku usaha lokal. Mira Gartina Sumawijaya, Co-Founder Tatuis yang merupakan produsen mukena dan sajadah yang menggunakan FAS untuk memperluas distribusi menjelang Ramadhan.
“Saya mengikuti program FAS dari Blibli itu karena membutuhkan distribusi produk di saat high season menjelang Ramadhan untuk pengiriman stok ke toko-toko offline konsinyasi di luar Jabodetabek agar pengiriman lebih dekat dan lebih cepat dibandingkan dikirim dari Jabodetabek,” ujar dia.
Tak hanya UMKM, perusahaan global pun memanfaatkan layanan end-to-end FAS. Samsung, misalnya, menyatukan gudang, manajemen pesanan, dan pengiriman dalam satu ekosistem lewat FAS. Dengan pendekatan terpadu, FAS membuktikan bahwa logistik bukan lagi sekadar pusat biaya, melainkan motor penggerak pertumbuhan bisnis.
Sebagai informasi, Data Google & Temasek e-Conomy SEA 2024 menunjukkan baru 42 persen penyedia logistik di Indonesia yang mampu memberikan pembaruan pengiriman real-time. Sementara itu, survei McKinsey & Company mengungkap hampir 90 persen profesional rantai pasok global mengalami gangguan operasional dalam 12 bulan terakhir.
Tag: #layanan #logistik #blibli #bantu #pelaku #usaha #lakukan #transformasi #bisnis