IHSG Anjlok 2,94 Persen di Sesi Pertama, Saham Barito Pacific Jadi Penekan Terbesar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada sesi pertama perdagangan, Senin (27/10/2025). IHSG turun 243,38 poin atau 2,94 persen ke level 8.028,33.
IHSG sempat menguat di awal perdagangan dan menembus level psikologis 8.300, namun tekanan jual meningkat menjelang penutupan sesi pertama.
Data Bursa Efek Indonesia menunjukkan, sebanyak 150 saham menguat, 550 saham melemah, dan 107 saham stagnan. Nilai transaksi tercatat Rp 17,79 triliun dengan volume 24,13 miliar saham.
Analis sekaligus Investment Advisor Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis T mengatakan, pelemahan IHSG terkonfirmasi setelah menembus rata-rata pergerakan 20 hari terakhir (MA20) di level 8.130.
"Investor perlu waspada terhadap potensi koreksi lanjutan ke area support 7.850," ujar Alrich dalam analisisnya.
Ia menambahkan, munculnya death cross pada stochastic RSI serta bearish divergence antara IHSG dan indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) memperkuat sinyal pelemahan.
Saham-saham yang paling menekan indeks antara lain Barito Pacific (BRPT) yang anjlok 12,36 persen ke level 3.190, Surya Citra Media (SCMA) turun 7,51 persen ke 320, dan Amman Mineral Internasional (AMMN) melemah 4,56 persen ke 7.325.
Sementara saham yang menopang indeks di antaranya Map Aktif Adiperkasa (MAPA) naik 3,17 persen ke level 650, Alamtri Mineral Indonesia (ADMR) naik 3,80 persen ke 1.365, dan Unilever Indonesia (UNVR) naik 9,09 persen ke 2.760.
Pasar saham kawasan Asia bergerak berlawanan arah. Indeks Strait Times naik 0,54 persen ke level 4.446,52, Shanghai Composite naik 1,00 persen ke 3.989,64, Nikkei 225 naik 2,19 persen ke 50.377,80, dan Hang Seng menguat 0,91 persen ke 26.398,48.
Tag: #ihsg #anjlok #persen #sesi #pertama #saham #barito #pacific #jadi #penekan #terbesar