Jaringan Ritel AS PHK 1.000 Pegawai, Saham Anjlok 30 Persen
Ilustrasi PHK(pexels.com)
09:52
27 Oktober 2025

Jaringan Ritel AS PHK 1.000 Pegawai, Saham Anjlok 30 Persen

Target, jaringan ritel besar asal Amerika Serikat, akan memberhentikan sekitar 1.000 karyawan korporat dan menutup 800 posisi yang belum terisi. Dampaknya mencakup sekitar 8 persen tenaga kerja korporat global perusahaan itu.

CEO baru Target, Michael Fiddelke, menyampaikan keputusan ini lewat surel kepada seluruh karyawan pada Kamis (23/10/2025).

“Perubahan ini akan membawa perusahaan kami menjadi lebih kuat, lebih cepat, dan lebih baik,” tulis Fiddelke, seperti dilansir CNN.

Ia akan menggantikan Brian Cornell, CEO lama yang dijadwalkan mundur tahun depan.

Langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) dilakukan menjelang musim belanja akhir tahun, periode penting bagi sektor ritel.

Namun, Target tengah berada di bawah tekanan besar akibat penurunan penjualan dan gejolak internal setelah menghentikan sejumlah program diversity, equity, and inclusion (DEI) atau keberagaman, kesetaraan, dan inklusi.

Keputusan tersebut menuai protes keras dari pendukung DEI. Mereka menilai Target mundur dari komitmen terhadap inklusi.

Selama ini, perusahaan dikenal sebagai salah satu pendukung utama gerakan DEI di kalangan korporasi Amerika.

Target mengakui pemangkasan program DEI ikut memperburuk kinerja penjualan yang sudah melemah selama tiga kuartal berturut-turut.

Kondisi ekonomi yang lesu dan persaingan ketat dari Walmart, Amazon, serta Costco menambah tekanan.

Konsumen kini lebih selektif berbelanja. Banyak yang mengurangi pembelian barang rumah tangga dan pakaian, dua segmen utama Target.

Harga saham Target (kode: TGT) turun 30 persen sepanjang 2025. Kinerja itu menempatkannya di jajaran saham dengan performa terburuk di indeks S&P 500 tahun ini.

Seorang juru bicara Target menegaskan, PHK ini tidak bertujuan memangkas biaya operasional.

“Langkah ini adalah bagian dari upaya menata ulang organisasi agar kami bisa mengambil keputusan lebih cepat,” ujarnya.

Perusahaan belum mengungkap total biaya restrukturisasi akibat PHK dan penghapusan posisi tersebut. Meski begitu, pasar menilai langkah ini akan berdampak besar pada strategi Target menghadapi tekanan ekonomi yang belum reda.

Tag:  #jaringan #ritel #1000 #pegawai #saham #anjlok #persen

KOMENTAR