



Bahlil Ingin Belajar Produksi Bioenergi Karbon dari Brasil
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan akan belajar soal bioenergi dari Brasil.
- Brasil telah berhasil menjadi negara produsen etanol terbesar kedua di dunia.
- Kementerian ESDM akan pergi ke Brasil untuk belajar soal pengembangan bioenergi.
Pemerintah Indonesia dan Brasil menekan nota kesepahaman terkait energi dan sumber daya mineral (ESDM) dalam kunjungan Presiden Brasil ke Y.M. Luiz Inácio Lula da Silva ke Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis (23/10/2025).
Dalam prosesi penandatanganan MoU itu, Indonesia diwakili Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sedangkan Brasil diwakili Menteri Pertambangan dan Energi, Y.M. Alexandre Silveira.
Bahlil menjelaskan MoU itu, yang menjadikan bioenergi sebagai isu utama, adalah langkah penting untuk menerjemahkan arahan kedua presiden.
"Penandatanganan MoU hari ini menandai babak baru yang sangat strategis bagi kerja sama Indonesia dan Brasil, kita adalah dua negara besar yang kaya akan sumber daya alam. Ini adalah komitmen untuk mendorong hasil konkret yang saling menguntungkan di sektor energi dan pertambangan." kata Bahlil.
MoU itu mencakup kerja sama yang komprehensif, mulai dari kegiatan hulu dan hilir migas, energi baru dan terbarukan (termasuk bioenergi, surya, dan angin), efisiensi energi, modernisasi jaringan, sumber daya mineral, hingga pengembangan kapasitas SDM.
Bahlil menyebut, Brasil telah berhasil menjadi negara produsen etanol terbesar kedua di dunia. Brasil juga berpengalaman menghasilkan sebagian pasokan listrik yang berasal dari energi rendah karbon. Sejumlah hal itu menurut Bahlil sangat relevan dengan Indonesia.
"Brasil adalah salah satu yang terdepan di dunia dalam hal bioenergi, khususnya etanol, melalui MoU ini, kita akan serius mendorong alih teknologi dan transfer pengalaman mereka untuk mendukung percepatan program bioenergi nasional," ujarnya.
Lebih lanjut Bahlil menerangkan bahwa pihaknya akan melakukan studi ke Brasil, untuk mempelajari keberhasilan negara di Amerika Selatan itu dalam mengembangkan etanol sebagai bahan bakar.
"Sekarang mandatory di negara mereka E30, sudah ada juga yang E100 di beberapa negara bagian. Itu kita akan kolaborasi, kita akan cek ke sana," kata Bahlil.
Tag: #bahlil #ingin #belajar #produksi #bioenergi #karbon #dari #brasil