



Purbaya Ungkap Bakal Ada Penangkapan Besar-besaran, Siapa?
Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, mengungkapkan bahwa bakal ada penangkapan besar-besaran oleh aparat penegak hukum dalam beberapa hari ke depan.
Meski tak diungkapkan secara spesifik, Purbaya lalu memberikan bocoran, bahwa banyak orang yang akan amankan adalah para terduga pelaku penyelundupan dan under invoicing yang daftar namanya sudah dikantongi.
"Yang (melakukan) under invoicing, yang selama ini nyelundupin, yang banyak apa, tekstil, baja apa segala macam itu kan sudah ada nama-nama pemainnya," ujar Purbaya, seperti dilansir YouTube Kompas TV, pada Selasa (21/10/2025).
Sebagai informasi, under invoicing adalah praktik mencantumkan nilai faktur yang lebih rendah dari harga sebenarnya untuk suatu barang atau jasa.
Praktik ini sering kali dilakukan oleh importir untuk menghindari atau mengurangi bea masuk dan pajak, dan dianggap sebagai pelanggaran ketentuan kepabeanan yang bisa dipidana.
Purbaya bilang, aksi bersih-bersih ini tidak pandang bulu dan akan menyasar siapa pun yang terlibat, termasuk bila itu melibatkan pegawai Kementerian Keuangan maupun pengusaha besar.
"Kan tinggal kita pilih aja siapa yang mau kita proses," tegas mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu.
Sebelumnya, Purbaya juga pernah mengungkapkan soal adanya penangkapan besar-besaran bagi pelaku praktik penyelundupan.
“Yang suka main selundup, saya tangkap. Bentar lagi ada penangkapan besar-besaran. Saya enggak peduli di belakangnya siapa. Di belakang saya pasti ada yang paling tinggi kan ya, Presiden paling tinggi di sini. Pasti beres,” ujar Purbaya ditemui di Hotel JS Luwansa, Jakarta, pada Kamis (16/10/2025).
Purbaya menyebutkan, penyelundupan marak di sektor tekstil, rokok, dan baja. Praktik ini disebutnya memperlemah industri dalam negeri dan menekan penerimaan negara.
“Rokok, saya akan beresin. Tekstil. Jadi rokok, habis itu tekstil, habis itu baja, habis itu yang lain. Satu per satu saya akan kejar,” katanya.
Menurut Purbaya, pemberantasan penyelundupan menjadi kunci untuk memperkuat rasio pajak dan menata kembali struktur industri.
Ia menegaskan, praktik ini tidak selalu melibatkan pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Banyak di antara mereka enggan bertindak karena pelaku sering mendapat perlindungan dari kalangan yang berkuasa.
“Saya panggil orang Bea Cukai-nya, ‘Lo enggak benar’. ‘Bukan begitu, Pak, di belakangnya ada bekingan gede, kami enggak bisa apa-apa’,” ucapnya.
Purbaya menegaskan tidak ada alasan untuk takut. Ia mengingatkan bawahannya untuk tetap menindak siapa pun yang melanggar.
“Ya sudah sekarang sikat aja. Kan Dirjen Bea Cukai saya bintang tiga, kecuali bintang empatnya yang nyuruh. Kalau bintang empat kita lapor presiden,” katanya.
Langkah tegas itu, katanya, bukan semata penindakan, melainkan bagian dari strategi memperbaiki tata ekonomi agar pertumbuhan berjalan sehat.
"Dengan strategi seperti itu, saya yakin pelan-pelan ekonomi akan tumbuh lebih cepat. Tapi enggak langsung besok 8 persen ya. Tahun depan mungkin bisa mendekati 6 persen atau lebih. Tahun depannya lebih cepat lagi,” tutur Purbaya.
(Penulis: Dian Erika Nugraheny | Editor: Sakina Rakhma Diah Setiawan)
Artikel ini bersumber dari pemberitaan di KOMPAS.com sebelumnya berjudul: "Mau Tangkap Penyelundup-Pelaku Under Invoicing, Purbaya: Sudah Ada Namanya"
Tag: #purbaya #ungkap #bakal #penangkapan #besar #besaran #siapa