



IHSG Diproyeksi Melemah, Simak 3 Rekomendasi Saham Pekan Ini
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi terkoreksi dalam sepekan ke depan akibat tekanan katalis global. Diantaranya dipicu oleh kebijakan tarif baru AS terhadap China diperkirakan meningkatkan ketegangan perdagangan dan memicu kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global.
Selain itu, ketegangan AS-China juga berpotensi menaikkan harga emas sebagai safe haven. Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Hari Rachmansyah menegaskan faktor-faktor eksternal ini bisa memicu aksi profit taking dan risiko keluarnya dana asing (foreign outflow) dari pasar saham domestik.
"IHSG diprediksi berpotensi koreksi menguji support di 8.150 dengan resistance terdekat 8.272. Pelaku pasar disarankan bersikap defensif, fokus pada saham berfundamental kuat, dan menerapkan strategi buy on weakness secara selektif," ujar Hari Rachmansyah dalam keterangannya, Senin (13/10).
Lebih lanjut ia membeberkan bahwa m potensi koreksi IHSG ini terjadi setelah sepanjang pekan lalu pada 6–10 Oktober 2025 berhasil menguat dengan mencatatkan rekor tertinggi (ATH) baru di level 8.272 pada Kamis 9 Oktober 2025. ATH baru ini mencerminkan optimisme investor terhadap prospek ekonomi domestik di tengah ketidakpastian global akibat shutdown pemerintah AS dan fluktuasi harga komoditas.
"Meskipun tercatat ada net sell asing sebesar Rp1,3 triliun, tekanan jual tersebut berhasil diimbangi oleh kuatnya minat beli investor domestik, terutama pada saham-saham konglomerat seperti RAJA, TINS, CUAN, dan CDIA yang menjadi penggerak utama indeks," beber Hari.
Proyeksi dan Rekomendasi IPOT Pekan Ini
Berbicara tentang potensi market pada pekan ini yang terhitung mulai 13-17 Oktober 2025, Hari memperkirakan pergerakan IHSG akan dibayangi oleh sejumlah katalis global yang berpotensi menekan sentimen pasar. Tekanan diperkirakan muncul di awal pekan seiring kebijakan tarif baru yang diterapkan pemerintahan Trump terhadap China, yang dapat meningkatkan ketegangan perdagangan dan menimbulkan kekhawatiran terhadap prospek pertumbuhan global.
Di sisi lain, ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China juga berpotensi mendorong kenaikan harga emas sebagai aset lindung nilai. Kombinasi faktor eksternal tersebut dapat memicu aksi profit taking dan meningkatkan risiko terjadinya arus keluar dana asing (foreign outflow) dari pasar saham domestik dalam jangka pendek.
"IHSG berpotensi koreksi menguji support di 8.150 dengan resist terdekat 8.272. Pelaku pasar disarankan bersikap defensif, fokus pada saham berfundamental kuat, serta menerapkan strategi buy on weakness secara selektif," pungkas Hari.
Merespons dinamika pasar ini, IPOT merekomendasikan 3 saham untuk trading di sepanjang pekan ini:
1. Buy CDIA (Entry: 2,320, Target Price (TP): 2,670 dan Stop Loss (SL): 2,140). Sepanjang pekan terakhir, CDIA mencatat net buy asing Rp536 miliar, menandakan minat beli yang solid. Selama bertahan di atas EMA-5, saham ini berpotensi melanjutkan tren naik, didukung sentimen positif dari langkah perusahaan memperkuat kendali pada dua anak usahanya di sektor pelayaran, CSI dan MIM, dengan trading plan:
2. Buy ANTM (Entry: 3,310, Target Price (TP): 3,600 dan Stop Loss (SL): 3,190). Sepanjang pekan terakhir ANTM mencatat net buy asing sebesar Rp135 miliar, didorong oleh sentimen positif dari kenaikan harga emas yang signifikan akibat meningkatnya ketidakpastian global. Kondisi ini memberikan peluang bagi saham ANTM untuk melanjutkan potensi penguatan dalam waktu dekat. Dengan Trading plan.
3. Buy SSIA (Entry: 2,090, Target Price (TP): 2,320 dan Stop Loss (SL): 1,970). SSIA mulai menunjukkan perubahan arah dengan pergerakan harga yang berbalik ke tren uptrend, didukung oleh meningkatnya minat investor besar serta sentimen positif dari pengembangan proyek kawasan industri Subang Smartpolitan. Proyek ini menjadi katalis utama karena diharapkan menarik investasi dari berbagai sektor, termasuk otomotif dan manufaktur, yang dapat meningkatkan kinerja penjualan lahan dan pendapatan perusahaan ke depan. Dengan trading plan.
Tag: #ihsg #diproyeksi #melemah #simak #rekomendasi #saham #pekan