



Siapa Pemilik RS Hermina?
- Siapa tak kenal dengan Rumah Sakit (RS) Hermina. Rumah sakitnya tersebar di berbagai kota-kota besar di Indonesia, dan menjadi salah satu jaringan layanan kesehatan swasta terbesar di Indonesia.
Jaringan rumah sakit Hermina dikelola PT Medikaloka Hermina Tbk. Awalnya rumah sakit ini fokus pada pelayanan kesehatan ibu dan anak, namun seiring waktu berubah menjadi rumah sakit umum yang melayani berbagai spesialisasi medis.
Perjalanan RS Hermina dimulai pada 1967 sebagai sebuah rumah bersalin kecil bernama Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina yang terletak di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.
Nama Hermina sendiri diambil dari nama Ny Hermina Sulaiman, seorang tokoh penggerak kegiatan sosial di bidang kesehatan dan kesejahteraan perempuan.
Kini Hermina menjelma menjadi salah satu jaringan rumah sakit besar nasional. Per 2024, menurut situs resminya, Hermina saat ini sudah mengoperasikan 52 rumah sakit yang tersebar di 17 provinsi di Indonesia, dengan total kapasitas tempat tidur sebanyak 7.613 unit.
Pemilik RS Hermina
Rumah Sakit Hermina adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2018. Saat IPO, para pemilik Rumah Sakit Hermina sepakat melepas 11 persen sahamnya ke investor publik.
Kini total saham masyarakat di perusahaan dengan kode emiten HEAL ini mencapai 58,52 persen. Tercatat beberapa pemilik RS Hermina lama masih menggenggam saham perusahaan.
Dilansir dari data perusahaan tercatat di BEI, ada 6 sosok pemilik Rumah Sakit Hermina dengan kepemilikan saham cukup dominan. Paling besar adalah Yulisar Khiat dengan persentase saham 12,78 persen.
Yulisar Khiat juga tercatat sebagai direksi perseroan. Sosok pemilik RS Hermina lainnya adalah Hasmoro (4,78 persen), Binsar Parasian Simorangkir (5,34 persen), Lydia Immanuel (5,56 persen), dan Meijani Wibowo (2,15 persen).
Para pemegang saham individu dengan kepemilikan dominan ini juga ikut menjadi pengendali perusahaan. Misalnya Hasmoro dan Binsar Parasian Simorangkiryang juga menjabat direksi. Sementara Meijani Wibowo menjabat sebagai komisaris.
Yang menarik, PT Astra International Tbk juga menjadi salah satu pemilik RS Hermina dengan persentase saham 7,23 persen. Bahkan yang terbaru, raksasa rokok Grup Djarum ikut masuk menjadi investor di Hermina pada Juni 2025.
Mengutip KONTAN, konglomerasi Hartono Bersaudara ini 559.185.300 lembar saham atau setara dengan 3,63 persen saham PT Medikaloka Hermina Tbk. Nilai transaksinya mencapai Rp 1,05 triliun.