



IHSG Beralih Menguat di Kamis Pagi, Cek Saham-saham yang Cuan
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menguat pada perdagangan Kamis pagi. IHSG melonjak hingga ke level 6.842.
Mengutip data RTI Business, hingga pukul 09.26 WIB, IHSG masih nyaman di zona hijau menuju level 6.849 atau naik 17,67 poin poin, secara presentase naik 0,26 persen.
Pada perdagangan pada pada waktu itu, sebanyak 5,78 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 4,89 triliun, serta frekuensi sebanyak 182.191 kali.
Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 276 saham bergerak naik, sedangkan 182 saham mengalami penurunan, dan 185 saham tidak mengalami pergerakan.
![Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/30/41067-ihsg-indeks-harga-saham-gabungan-bursa-efek-ilustrasi-bursa-ilustrasi-ihsg.jpg)
Adapun, beberapa saham yang menghijau pada waktu itu diantaranya, PTMP, JAST, CENT, FUTR, NOBU, KRAS, ENRG, PYFA, MBMA, BKSL.
Sementara saham-saham yang mengalami penurunan tajam di perdagangan waktu itu diantaranya, NINE, INPS, APEX, SMDM, MXPL, AXIO, ACES, KSIX, LABA, NZIA, MBSS, GPRA, ZYRX, IPCC.
Proyeksi Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 0,54 persen ke level 6.832,14 pada perdagangan Rabu, 25 Juni 2025, setelah sempat menguat di awal sesi. P
elemahan ini terjadi seiring dengan sikap hati-hati investor yang memilih aksi jual jangka pendek di tengah meningkatnya ketidakpastian global dan menjelang libur panjang akhir pekan.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menjelaskan pelemahan IHSG juga dipengaruhi oleh sikap wait and see pelaku pasar terhadap perkembangan gencatan senjata antara Iran dan Israel, serta antisipasi terhadap laporan kinerja keuangan emiten pada semester I 2025.
"Investor cenderung melakukan perdagangan jangka pendek, di tengah kondisi ketidakpastian yang masih relatif tinggi serta menjelang libur long weekend. Pasar masih bersikap menunggu apakah gencatan senjata Iran-Israel akan bertahan. Selain itu, menjelang akhir semester I 2025, investor juga mengantisipasi kinerja keuangan emiten pada semester I 2025," ujar Ratna dalam riset hariannya, Kamis (26/6/2025).
Ia menambahkan, ramainya penawaran saham perdana (IPO) yang terjadi dalam waktu bersamaan juga diperkirakan menyebabkan ketatnya likuiditas di pasar reguler, memberikan tekanan tambahan terhadap IHSG.
Dari sisi teknikal, indikator MACD menunjukkan negative slope yang semakin melebar dan volume jual meningkat dibandingkan hari sebelumnya. Meskipun indikator Stochastic RSI membentuk golden cross di area oversold, minimnya sentimen positif menjelang libur panjang membuat IHSG diperkirakan masih rentan melemah.
"Di tengah minimnya sentimen positif baru menjelang libur long weekend, IHSG diperkirakan cenderung melemah di kisaran level 6.750–6.800 pada Kamis (26/6)," tambahnya.
Dari eksternal, pelaku pasar global menanti rilis sejumlah data penting dari Amerika Serikat. Indeks Core PCE Price untuk Mei 2025 akan dirilis pada 27 Juni dan diperkirakan tetap sebesar 0,1 persen secara bulanan (MoM).
Sementara itu, indeks Michigan Consumer Sentiment Final bulan Juni diperkirakan naik ke 60,5 dari sebelumnya 52,2.
Selain itu, data Durable Goods Orders untuk Mei akan dirilis pada 26 Juni, dengan proyeksi tumbuh 8,5 persenMoM, berbalik arah dari penurunan 6,3 persen MoM di April. Data Produk Domestik Bruto (PDB) AS untuk kuartal I 2025 juga akan diperbarui dan diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 0,2 persen QoQ, setelah sebelumnya tumbuh 2,4 persen QoQ di kuartal IV 2024.
Pernyataan terbaru dari Chairman The Fed Jerome Powell turut menjadi perhatian pasar. Powell kembali memperingatkan agar The Fed tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Ia menyatakan bahwa tidak ada jaminan dampak tarif hanya menyebabkan kenaikan inflasi satu kali, meskipun skenario tersebut dimungkinkan jika tarif berakhir lebih cepat dari perkiraan.
Dari Eropa, bursa saham ditutup melemah pada perdagangan Selasa, meskipun saham sektor pertahanan menguat setelah KTT NATO menyetujui peningkatan anggaran pertahanan hingga 5 persen dari PDB pada 2035, sejalan dengan dorongan Presiden AS Donald Trump.
Sementara itu, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun (U.S. 10-year Bond Yield) tercatat turun tipis di level 4,289 persen. Harga emas naik 0,1 persen ke level USD 3.327 per troy ounce, dan harga minyak mentah dunia menguat didorong oleh penurunan cadangan minyak AS.
Untuk perdagangan Kamis, 26 Juni 2025, Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham pilihan seperti MAIN, ARTO, TOWR, MTEL, dan ULTJ.
Tag: #ihsg #beralih #menguat #kamis #pagi #saham #saham #yang #cuan