



Kejar Target Pendapatan Rp 74,3 Miliar, Ini Strategi Jantra Grupo (KAQI)
PT Jantra Grupo Indonesia Tbk (KAQI) menargetkan pertumbuhan pendapatan pada tahun 2025. Ini seiring dengan ekspansi perluasan jaringan hingga membentuk kemitraan strategis.
Direktur Utama Jantra Grupo Indonesia Imam Sujono menyampaikan perseroan menetapkan target pendapatan tahun 2025 sebesar Rp 74,3 miliar, naik 27,69 persen dibandingkan dengan proyeksi tahun 2024.
Target ini mencerminkan keyakinan perseroan terhadap potensi pertumbuhan bisnis serta upaya strategis yang terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan memperluas pangsa pasar.
Ilustrasi Pasar saham. Ingin tahu kapan waktu terbaik beli saham? Pelajari cara menghitung harga wajar saham agar tak salah langkah investasi.
“Dengan implementasi strategi yang terukur dan adaptif terhadap perubahan pasar, Perseroan menargetkan pertumbuhan kinerja yang solid dan berkelanjutan sepanjang tahun 2025,” ungkapnya dalam siaran pers, Selasa (24/6/2025).
Guna mencapai target tersebut, sambung Imam Sujono, KAQI akan menjalankan sejumlah inisiatif.
Pertama, ekspansi jaringan layanan dimulai dengan pembukaan bengkel di Pulau Jawa pada 2025. Ekspansi ke wilayah strategis lainnya direncanakan akan dilakukan pada tahun-tahun berikutnya.
Kedua, meningkatkan kapabilitas teknis dan adopsi teknologi terkini dalam layanan. Ketiga, optimalisasi sistem reservasi dan pelayanan pelanggan.
berbasis digital. Keempat, peningkatan efisiensi operasional dan penguatan struktur organisasi. Kelima, pengembangan kemitraan strategis untuk mempercepat penetrasi pasar baru.
Industri otomotif nasional pada tahun 2024 menghadapi tantangan dari sisi tekanan daya beli serta penyesuaian biaya produksi akibat kenaikan harga komponen impor.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat penurunan penjualan kendaraan roda empat sekitar 2,3 persen dibanding tahun sebelumnya, meskipun segmen purna jual tetap menunjukkan potensi pertumbuhan.
Di sisi lain, sektor aftermarket dan perawatan kendaraan mengalami pertumbuhan positif. Data dari Frost & Sullivan menunjukkan bahwa pasar suku cadang dan servis kendaraan di Indonesia tumbuh sekitar 5,7 persen secara tahunan (YoY), terutama didorong oleh peningkatan kendaraan operasional di sektor logistik dan transportasi daring.
Imam mengatakan, KAQI memanfaatkan momentum ini dengan memperluas jaringan layanan, memperkuat kerja sama dengan bengkel independen, serta mendorong optimalisasi distribusi suku cadang kaki-kaki kendaraan segmen spesialis yang menjadi keunggulan kompetitif perseroan.
Strategi branding dan edukasi pelanggan juga terus ditingkatkan untuk memperkuat posisi Jantra di pasar purna jual otomotif nasional, terutama di Jabodetabek dan kota-kota besar lain yang menjadi kontributor utama permintaan.
Peluang dan dinamika pasar yang berkembang menjadi dasar bagi perseroan dalam merancang strategi ekspansi dan inovasi layanan secara berkelanjutan.
Layanan perbaikan dan pemeliharaan kendaraan semakin menjadi pilihan utama bagi pemilik kendaraan, terutama karena pertimbangan efisiensi biaya dan perpanjangan usia pakai kendaraan.
Tren ini membuka ruang pertumbuhan yang signifikan bagi peseroan, khususnya dalam layanan bengkel kaki-kaki dan suku cadang. Jantra memposisikan diri sebagai penyedia jasa otomotif yang kompetitif dan terpercaya.
Imam menjelaskan, pada tahun 2024, perseroan tidak hanya mencatatkan pertumbuhan kinerja yang solid, tetapi juga menyelesaikan berbagai tahapan penting dalam proses transformasi menuju perusahaan publik melalui penawaran umum saham perdana atau IPO.
“Kami optimistis bahwa IPO akan membuka peluang pertumbuhan baru dan memperluas jangkauan layanan kami kepada konsumen di seluruh Indonesia,” ujar Imam.
Pada 2024, KAQI mencatatkan pendapatan sebesar Rp 57,51 miliar, tumbuh 14,99 persen dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp 50,01 miliar. Pertumbuhan ini didorong peningkatan jumlah pelanggan aktif serta perluasan cakupan layanan di berbagai kota.
Sementara itu, laba usaha naik 760,38 persen, dari Rp 1,06 miliar pada tahun 2023 menjadi Rp 9,12 miliar di tahun 2024.
Kenaikan ini mencerminkan hasil dari pengelolaan operasional yang semakin optimal, efisiensi internal yang ditingkatkan, serta kemampuan adaptasi Perseroan dalam merespons dinamika industri sepanjang tahun.
Perseroan melaporkan penerimaan dana IPO mencapai Rp 53,10 miliar dengan biaya emisi saham Rp 3,51 miliar. Rencana penggunaan dana IPO ialah 77,73 persen atau Rp 38,53 miliar sebagai belanja modal (capex), dan 22,27 persen atau Rp 11,04 miliar untuk belanja operasional (opex).
Per 23 Juni 2025, realisasi penggunaan dana IPO untuk capex mencapai Rp 30,24 miliar atau 60,99 persen dan untuk opex Rp 1,79 miliar atau 3,63 persen. Secara total penggunaan dana IPO telah mencapai Rp 35,55 miliar atau 64,62 persen.
Sisa dana IPO untuk capex mencapai Rp 8,29 miliar atau 16,74 persen, dan sisa dana untuk opex sejumlah Rp 9,24 miliar atau 18,64 persen. Total dana sisa IPO sebesar Rp 17,54 miliar atau 25,38 persen.
Tag: #kejar #target #pendapatan #miliar #strategi #jantra #grupo #kaqi