Duduk Perkara Gagal Bayar Akseleran: Suara Lender Muda, Klarifikasi Influencer, dan Sikap OJK
PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk (Kompas.com / Kiki Safitri )
07:52
22 Juni 2025

Duduk Perkara Gagal Bayar Akseleran: Suara Lender Muda, Klarifikasi Influencer, dan Sikap OJK

— Fintech peer to peer (P2P) lending PT Akselerasi Usaha Indonesia atau Akseleran tengah menjadi sorotan publik. Masalahnya tak main-main: gagal bayar kepada para lender yang jumlahnya mencapai ratusan miliar rupiah.

Banyak di antaranya adalah anak-anak muda yang awalnya tertarik karena promosi dan janji imbal hasil yang menarik.

Ledakan kekecewaan bermula dari media sosial. Beberapa lender mulai membagikan pengalaman mereka, tak sedikit pula yang meluapkan kekesalan karena dana belum kembali.

Di tengah kekacauan ini, nama influencer keuangan Felicia Putri Tjiasaka ikut terseret.

Klarifikasi dari Felicia Putri: “Saya Juga Jadi Korban”

Felicia, yang dikenal luas sebagai edukator finansial, pernah menyebut Akseleran dalam konten-kontennya. Hal itu membuat sebagian pihak merasa dirinya ikut berperan membentuk keyakinan publik terhadap platform tersebut.

Menjawab sorotan, Felicia mengunggah video klarifikasi pada 18 Juni 2025 melalui akun Instagram @felicia.tjiasaka. Ia menyatakan bahwa dirinya juga sempat menjadi lender Akseleran sejak 2020 dan berhenti mendanai pada 2023.

“Apakah saya mempromosikan tapi tidak investasi di Akseleran? Itu salah total. Saya pendanaan di situ sejak 2020 dan berhenti sekitar 2023,” ujarnya dalam video klarifikasi tersebut. 

Felicia mengaku ada dana miliknya yang juga ikut macet, walau nilainya tidak besar karena memakai fitur auto lending. Ia juga meminta maaf kepada publik dan menegaskan tidak lari dari tanggung jawab moral.

“Saya minta maaf, karena menjadi manusia yang bisa dan sering salah. Namun, saya tidak kabur,” katanya.

Cerita Lender Muda: Dana Tak Kembali, Kepercayaan Terkikis

Anita Carolina, salah satu lender Akseleran, membagikan pengalamannya melalui TikTok @anitacarolina612. Ia menyebutkan bahwa dirinya dan para lender lain sedang menghadapi potensi gagal bayar senilai Rp 178 miliar.

Anita bercerita, sejak bergabung pada Oktober 2022, imbal hasil yang ia terima justru tergolong kecil, sekitar 6,97 persen per tahun. Jumlah itu setara dengan pasar uang dan reksadana pendapatan tetap, jauh dari bayangan awal yang menyebutkan sepuluh hingga dua puluh persen.

“Saya terima payout cuma Rp 300 ribu akhir April, itu cuma nol koma nol dua persen dari total dana yang saya salurkan,” ungkap Anita.

Anita juga merasa tertipu soal perlindungan asuransi. Saat awal bergabung, ia percaya bahwa sembilan puluh sembilan persen pendanaan dijamin oleh asuransi. Namun, belakangan ia tahu pendanaannya tidak termasuk yang di-cover.

Peran Influencer Dipertanyakan

Anita menyebut dirinya tahu soal Akseleran dari konten influencer keuangan. Namun belakangan, ia menyayangkan bahwa influencer yang mempromosikan justru sudah berhenti menyalurkan dana setelah masa pandemi.

“Kami enggak menyalahkan, tapi kami masuk karena kamu terpercaya,” ujarnya.

Meski sempat merasa diabaikan, dalam video terbaru, Anita menyebut influencer tersebut kini turut mendukung penyelesaian masalah para lender. Ia juga mengaku sudah bertemu tim penagih Akseleran dan mendapat penjelasan bahwa proses penagihan terhadap borrower masih berjalan.

“Mereka bilang sedang menagih dari Madura sampai Surabaya. Saya yakin Akseleran ini beda dengan Investree. Mereka masih bisa dikontak,” katanya.

OJK: Kami Dorong Penyelesaian dan Awasi Ketat

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan turut memantau kasus gagal bayar Akseleran. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman, mengatakan pihaknya mendorong penyelenggara fintech lending yang bermasalah untuk menyelesaikan hak-hak lender.

“Penyelenggara tersebut terus didorong melakukan upaya yang diperlukan guna memastikan terpenuhinya hak lender, serta keberlanjutan usaha,” ujar Agusman dalam keterangannya, 19 Mei 2025, dikutip dari Kontan.

OJK juga berkoordinasi dengan aparat penegak hukum jika penyelesaian secara bisnis menemui jalan buntu.

Akseleran Masih Diam, Kredit Macet Meningkat Tajam

Hingga berita ini ditulis, manajemen Akseleran belum memberikan penjelasan resmi. CEO sekaligus Co-Founder Akseleran, Ivan Nikolas Tambunan, belum merespons permintaan wawancara, oleh Kontan.

Sementara itu, data terbaru menunjukkan bahwa TWP90 (tingkat kredit macet lebih dari 90 hari) di Akseleran melonjak tajam. Per 20 Juni 2025, angkanya mencapai lima puluh empat koma delapan sembilan persen, naik drastis dari tiga puluh tujuh koma delapan delapan persen sebulan sebelumnya.

Kasus Akseleran menyisakan pelajaran penting, terutama bagi generasi muda yang aktif di dunia finansial digital. Tak cukup hanya percaya pada testimoni, imbal hasil, atau rekomendasi publik figur. Memahami risiko dan membaca ketentuan dengan teliti juga menjadi tanggung jawab pribadi.

“Saya tidak bisa menjamin apapun, tapi saya akan bantu sebisa mungkin,” ucap Felicia di akhir videonya.

Kisah ini adalah pengingat bahwa dalam dunia investasi, keputusan ada di tangan masing-masing. Tapi tanggung jawab informasi, apalagi jika disampaikan ke publik, bukan hal sepele.

Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul: Akseleran Diterpa Gagal Bayar, Sosok Influencer Felicia Putri Tjiasaka Ikut Terseret. 

Tag:  #duduk #perkara #gagal #bayar #akseleran #suara #lender #muda #klarifikasi #influencer #sikap

KOMENTAR