HIPMI Jaya Ungkap Pramono Anung Mau Bentuk Investment Fund, Serupa INA?

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung berencana mendirikan lembaga pendanaan investasi alias investment fund. Langkah ini untuk mendukung pengusaha lokal di Jakarta.

Rencana tersebut disampaikan Ketua Umum HIPMI Jaya, Ryan Haroen. Menurutnya, pembahasan terkait dengan pendirian investment fund sudah dibahas Pramono Anung dan HIPMI Jaya.

“Kita juga membahas berbagai macam isu strategi di DKI Jakarta, termasuk investment fund yang akan dibentuk oleh Pak Gubernur (DKI), yang di mana ini keberpihakan kepada pengusaha,” ujar Ryan saat ditemui di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (20/6/2025).

Soal apakah investment fund milik Pemprov DKI Jakarta bakal sama Indonesia Investment Authority atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) milik pemerintah pusat, Ryan enggan merinci lebih jauh.

Menurutnya, penjelasan soal skema kerja investment fund menjadi wewenang Pramono Anung.

“Itu menjadi hal yang cukup krusial, yang dibicarakan oleh Pak Gubernur, tapi untuk statement resminya tentunya harus menunggu daripada statement Bapak Gubernur,” paparnya.Suparjo Ramalan Ketua Umum HIPMI Jaya, Ryan Haroen. KOMPAS.com- Suparjo Ramalan

Sebagai gambaran, Indonesia Investment Authority sebagai pengelola dana abadi Sovereign Wealth Funds (SWF). Dana Kekayaan Negara atau SWF pada dasarnya adalah bentuk investasi pemerintah.

SWF biasanya mengakumulasi dana dari pajak atas ekstraksi privat terhadap sumber daya tidak terbarukan dan keuntungan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terlibat dalam bisnis tersebut.

Selain itu, SWF juga terdiri dari akumulasi cadangan internasional yang melampaui kebutuhan likuiditas, serta surplus anggaran yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.

INA juga bertugas mengelola aset negara untuk investasi jangka panjang dan mendukung pembangunan nasional. Lembaga ini berperan untuk menarik investasi dari luar negeri untuk berbagai sektor, termasuk infrastruktur, kesehatan, dan digital.

Tag:  #hipmi #jaya #ungkap #pramono #anung #bentuk #investment #fund #serupa