TMAI Kendal Resmi Beroperasi, Pabrik Panel Surya Terbesar Indonesia Siap Tekan Impor?
Ilustrasi panel surya(FREEPIK/jcomp)
16:56
19 Juni 2025

TMAI Kendal Resmi Beroperasi, Pabrik Panel Surya Terbesar Indonesia Siap Tekan Impor?

– PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI) resmi memulai operasional pabrik panel surya terintegrasi pertama dan terbesar di Indonesia. Pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah ini diresmikan langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Kamis (19/6/2025).

Keberadaan TMAI menjadi bagian penting dalam upaya pemerintah menekan ketergantungan impor modul dan sel surya, sekaligus mendukung target transisi energi baru terbarukan (EBT) nasional. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi hingga 1 gigawatt (GW) per tahun atau setara 1,4 juta lembar panel surya.

“TMAI pabrik panel surya terbesar di Indonesia ini diharapkan bisa mengurangi ketergantungan kita pada impor panel, sel, dan komponen lain,” ujar Agus dalam peresmian di Kendal, Kamis (19/6/2025).

Agus mengungkapkan, harga panel surya Indonesia saat ini masih 30 persen hingga 45 persen lebih mahal dibandingkan produk impor. Menurut dia, kondisi ini disebabkan belum adanya produk lokal yang mengantongi sertifikat KIR 1 sebagai syarat penting pembiayaan dari lembaga keuangan.

“Selamat untuk TMAI yang sudah mendapatkan sertifikat KIR 1. Ini capaian penting untuk membuka akses pembiayaan lebih luas,” katanya.

Pabrik TMAI dibangun hasil kerja sama Trina Solar Co Ltd asal China, PT Daya Sukses Makmur Selaras (anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk – bagian dari Sinar Mas Group), serta PT PLN Indonesia Power Renewable. Investasi yang digelontorkan untuk proyek ini mencapai lebih dari Rp 1,5 triliun dengan penyerapan sekitar 640 tenaga kerja.

Wakil Direktur Utama TMAI, Lokita Prasetya, menjelaskan bahwa pabrik ini menggunakan teknologi i-TOPCon Advanced generasi terbaru, mampu memproduksi panel hingga 720 Wp dengan efisiensi 23,2 persen.

“Selain mulai beroperasi, TMAI juga menjadi pusat pelatihan teknologi produksi sel dan modul surya untuk tenaga lokal,” kata Lokita.

 

Managing Director Sinar Mas, Ferry Salman, menilai pabrik ini dapat mendorong kemandirian ekosistem industri panel surya nasional.

“Kami berharap momentum positif ini terus terjaga agar industri ini tumbuh berdaya saing dan mandiri,” ujar Ferry.

Direktur TMAI, Ooi Kok Tiong, menyebut pabrik ini sekaligus mempercepat hilirisasi industri energi di dalam negeri, mulai dari produksi wafer, ingot, hingga smelter polisilikon.

TMAI pabrik panel surya Indonesia ini diproyeksikan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sekitar 8 persen per tahun. Potensi nilai tambahnya mencapai Rp 3,7 triliun selama masa investasi dan Rp 1 triliun per tahun saat beroperasi,” jelas Ooi.

Ia menambahkan, keunggulan panel surya buatan TMAI adalah efisiensi tinggi dan teknologi terbaru, sehingga diharapkan dapat bersaing di pasar global. "Kami berharap kehadiran TMAI dapat mempercepat terwujudnya energi bersih serta mengurangi ketergantungan impor,” pungkas Ooi.

Dengan resmi beroperasinya TMAI Kendal, pemerintah berharap harga panel surya Indonesia ke depan dapat lebih terjangkau dan kompetitif dibandingkan produk impor, yang selama ini dinilai masih lebih murah di pasar.

(Tim Redaksi: Slamet Priyatin, Gloria Setyvani Putri)

Tag:  #tmai #kendal #resmi #beroperasi #pabrik #panel #surya #terbesar #indonesia #siap #tekan #impor

KOMENTAR