APBN Defisit Rp 21 Triliun pada Mei 2025, Ini Penyebabnya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan jajaran pejabat Eselon I Kementerian Keuangan saat konferensi pers APBN KiTa edisi Juni 2025 di kantornya, Jakarta, Selasa (17/6/2025).(KOMPAS.com/ISNA RIFKA SRI RAHAYU)
15:32
17 Juni 2025

APBN Defisit Rp 21 Triliun pada Mei 2025, Ini Penyebabnya

Kinerja keuangan negara kembali mencatatkan defisit pada Mei 2025, setelah pada April 2025 lalu mencatatkan surplus.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), APBN 2025 defisit sebesar Rp 21 triliun per 31 Mei 2025. Angka ini setara dengan 0,09 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Defisit ini lebih rendah dengan kinerja APBN tahun sebelumnya yang mencatat defisit Rp 21,8 triliun atau setara 0,10 persen terhadap PDB pada Mei 2024.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf saat memberikan keterangan pers pengumuman paket stimulus ekonomi untuk masyarakat di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/6/2025).Dok. Sekretariat Presiden Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf saat memberikan keterangan pers pengumuman paket stimulus ekonomi untuk masyarakat di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/6/2025).Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, defisit APBN sampai dengan akhir Mei 2025 masih sesuai dengan target defisit APBN 2025 yakni sebesar Rp 616,2 triliun atau 2,53 persen dari PDB.

"Defisit APBN bertunjukan untuk melakukan counter cyclical, sehingga ekonomi yang jenis mengalami tekanan dan perlemahan itu bisa di-counter dengan APBN, sehingga perlemahannya tidak berdampak signifikan terhadap ekonomi dan tentang pendapatan masyarakat," ujarnya dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Juni 2025, Selasa (17/6/2025).

Defisit APBN tersebut dipicu oleh realisasi pendapatan yang lebih kecil dari belanja negara. Meski begitu, realisasi pendapatan lebih cepat dari realisasi belanja negara.

Tercatat, realisasi pendapatan negara hingga akhir Mei 2025 sebesar Rp 995,3 triliun atau 33,1 persen dari target tahunan yang ditetapkan sebesar Rp 3.005,13 triliun. 

Angka ini lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang Rp 810,5 triliun.

Di sisi belanja negara, realisasi hingga Mei 2025 mencapai Rp 1.016,3 triliun atau 28,1 persen dari pagu anggaran. Angka ini juga lebih tinggi dibandingkan realisasi belanja negara pada Mei 2024 yang mencapai Rp 806,2 triliun.

 

Meskipun demikian, APBN masih mencatatkan surplus keseimbangan primer sebesar Rp 192,1 triliun. Angka ini naik signifikan dibandingkan surplus keseimbangan primer tahun lalu yang mencapai Rp 173,9 triliun.

Sebagai informasi, keseimbangan primer merupakan total pendapatan negara dikurangi pengeluaran negara di luar pembayaran utang.

Tag:  #apbn #defisit #triliun #pada #2025 #penyebabnya

KOMENTAR