



Genjot Produksi Migas Papua, Pertamina-Petrogas Tambah Bor 7 Sumur
- Produksi minyak dan gas (migas) di Wilayah Kerja (WK) atau Blok Kepala Burung, Papua Barat, akan digenjot dengan rencana menambah pengeboran 7 sumur eksplorasi baru.
Hal ini diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat mengunjungi Lapangan Gas Arar di Blok Kepala Burung pada 7 Juni 2025.
Blok Kepala Burung dioperasikan oleh Petrogas (Basin) Ltd, anak usaha RH Petrogas Ltd.
Hak partisipasi atau participating interest (PI) blok migas ini dimiliki Petrogas (Basin) sebesar 70 persen dan Pertamina Hulu Energi (PHE) sebesar 30 persen.
Bahlil mengatakan, pada periode 1996-1997, produksi minyak Blok Kepala Burung mencapai 100.000 barrel per hari (bph), namun saat ini produksinya hanya berkisar 4.000 bph.
Sementara untuk produksi gas, saat ini mencapai 20 juta standar kaki kubik gas per hari.
Bahlil pun mendukung upaya Pertamina dan Petrogas dalam melakukan optimalisasi sumur-sumur migas lama dan eksplorasi untuk menemukan sumber migas baru.
Saat ini, Pertamina dan Petrogas tengah melakukan eksplorasi tambahan, baik di area daratan maupun di laut.
Eksplorasi di laut tersebut membutuhkan investasi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan eksplorasi yang dilakukan pada area daratan.
Maka, pemerintah akan memberikan beberapa insentif dan kemudahan.
"Saya sudah diskusi, ada secercah harapan untuk menemukan, saya bilang jalankan saja, nanti dari SKK Migas dan dari pemerintah akan memberikan beberapa insentif kemudahan, termasuk dari keekonomian, yang mungkin kita bisa meningkatkan lebih. Ada sekitar 6-7 sumur tambahan," ujar Bahlil dalam keterangannya yang dikutip pada Senin (16/6/2026).
Sementara itu, President RH Petrogas Indonesia Ferry Hakim mengatakan, seluruh produk Blok Kepala Burung, baik minyak 4.000 bph dan 20 juta standar kaki kubik gas per hari, diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan dan ketahanan energi domestik.
Di tahun 2025 ini, Petrogas (Basin) Ltd. berencana melakukan tajak dua sumur eksplorasi yaitu sumur Karim 1 dan NW Klagagi-1 di Blok Kepala Burung untuk menemukan cadangan migas baru.
Kemudian, pada tahun 2026, akan dilakukan kegiatan eksplorasi lanjutan yaitu survei Onshore 3D Seismic Acquisition untuk mengevaluasi prospektifitas dan potensi cadangan migas di Blok Kepala Burung.
Selain itu, untuk mengoptimalkan produksi dari lapangan eksisting, juga direncanakan untuk dilakukan Walio Pilot EOR di Blok Kepala Burung, serta Matoa Huff & Puff di Blok Salawati oleh Petrogas (Island) Ltd.
"Keseluruhan produk, baik minyak mentah maupun gas dari Wilayah Kerja Kepala Burung, diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan dan ketahanan energi domestik," kata Ferry.
Sementara itu, Direktur Utama Regional Timur Indonesia Subholding Upstream Pertamina, Muhamad Arifin, mengatakan, dukungan penuh dari pemerintah menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kinerja dan kontribusi Papua Field terhadap target produksi nasional.
"Kunjungan Bapak Menteri ESDM menjadi penyemangat bagi seluruh insan Papua Field untuk terus berkarya dalam menjaga ketahanan energi nasional serta menjalankan operasi yang selamat, andal, dan berkelanjutan," katanya.
Dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan produksi nasional, Pertamina EP Papua Field pun menargetkan 5 sumur eksplorasi dan 4 sumur pengembangan.
Sebanyak 4 sumur eksplorasi telah selesai dikerjakan, yaitu Markira (MKS)-001, Kembo (KMO)-001, Buah Merah (BMR)-001, dan North East Markisa (NEM)-001.
Lalu, 1 sumur eksplorasi Bitangur (BIT)-001 saat ini sedang dalam proses, serta 4 sumur pengembangan di Salawati (SLW-C4X, SLW-E6X, SLW-F2X, SLW-F3X).
Saat ini, Pertamina EP zona 14 regional Indonesia Timur (Papua Field) mengelola lebih dari 100 sumur aktif dengan produksi minyak sebesar 800 bph.
Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, produksi minyak dan kondensat dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pulau Papua sebesar 14.649 juta barrel per hari, gas bumi mencapai 2.113 juta standar kaki kubik per hari, dan produksi LPG mencapai 18,72 metrik ton per hari, yang salah satunya dipasok dari Arar Gas Field Petrogas.
Rata-rata produksi gas harian Lapangan Gas Arar adalah 22 juta standar kaki kubik, LPG 18,75 metrik ton per hari, serta rata-rata saluran gas harian ke PT PEP Field Papua, PT MOW, dan PT PGN sebesar 9,59 juta standar kaki kubik.
Tag: #genjot #produksi #migas #papua #pertamina #petrogas #tambah #sumur