Gandeng Perusahaan Global, Etana Mau Produksi Obat Imunoterapi Kanker yang Murah
Ilustrasi obat. PT Etana Biotechnologies Indonesia, mengumumkan kerja sama strategis dengan BeiGene, sebuah perusahaan bioteknologi global yang berfokus pada penelitian ilmiah.
09:11
31 Januari 2024

Gandeng Perusahaan Global, Etana Mau Produksi Obat Imunoterapi Kanker yang Murah

PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana), sebuah perusahaan biofarmasi lokal Indonesia, mengumumkan kerja sama strategis dengan BeiGene, sebuah perusahaan bioteknologi global yang berfokus pada penelitian ilmiah. 

Nathan Tirtana, Presiden Direktur Etana, bersama dengan Adam Roach, Vice President and Head of Asia-Pacific BeiGene, telah menyepakati kerja sama untuk pemasaran, pengembangan, dan transfer teknologi produk Tislelizumab.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara kedua belah pihak dalam acara Indonesia-China Healthcare & Biotech Investment di Jakarta.

Tislelizumab adalah produk antibodi monoklonal anti-PD-1 yang telah memperoleh beberapa indikasi, termasuk kanker paru-paru sel tidak kecil (NSCLC), karsinoma urotelial lokal yang lanjut atau metastatik (UC), karsinoma hepatoseluler (HCC), karsinoma sel skuamosa esofagus lokal yang lanjut atau metastatik (ESCC), kanker nasofaring rekuren atau metastatik (NPC), dan limfoma Hodgkin klasik (cHL).

"Kami menyambut baik kerja sama dengan BeiGene melalui pengembangan dan pemasaran Tislelizumab, karena ini merupakan sebuah Langkah yang penting untuk mewujudkan pengobatan kanker terkini yang dapat dijangkau oleh semua pasien kanker di Indonesia," kata Nathan Tirtana dalam keterangannya dikutip Rabu (31/1/2024).

"Hal ini sejalan dengan komitmen kami untuk memproduksi obat biologi yang berkualitas tinggi, terjangkau, dan inovatif secara mandiri sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam menciptakan kemandirian dan ketahanan nasional di bidang kesehatan," tambah dia.

Etana akan memasarkan produk Tislelizumab di Indonesia dengan nama ETAPIDI, yang dapat digunakan sebagai pengobatan lini pertama atau lini kedua yang dapat dikombinasikan dengan obat kemoterapi. Beberapa penelitian menunjukkan efikasi dan keamanan yang baik untuk pengobatan beberapa jenis kanker.

"Kemitraan dengan Etana untuk memproduksi dan mendistribusikan obat kanker inovatif berkualitas tinggi kami di Indonesia, menegaskan komitmen BeiGene terhadap Kesetaraan Kesehatan Global (GHE). Ini adalah contoh bagaimana kami mewujudkan visi kami dengan tidak hanya menciptakan obat anti-kanker yang berdampak besar, tetapi juga berusaha membuatnya terjangkau dan dapat diakses oleh lebih banyak pasien di seluruh dunia," kata Adam Roach.

"Keanekaragaman budaya, ukuran, dan kompleksitas negara-negara di kawasan Asia Pasifik (APAC) menimbulkan tantangan unik dalam memberikan perawatan kanker, sehingga BeiGene membutuhkan mitra seperti Etana yang memiliki nilai dan tujuan yang sama untuk membantu menyediakan obat kepada sebanyak mungkin orang di wilayah ini," imbuhnya.

Untuk diketahui, Indonesia, sebuah negara berpendapatan menengah dengan populasi sekitar 270 juta, mengalami peningkatan beban kanker. Data terbaru dari Globocan untuk tahun 2020 menunjukkan peningkatan kasus kanker baru menjadi 141,1 per 100.000 populasi, dengan kematian akibat kanker mencapai 85,1 kematian per 100.000 populasi.

Kanker di Indonesia masih menjadi salah satu penyakit dengan biaya pengobatan terbesar bagi masyarakat Indonesia. Di Indonesia, pasien kanker dapat mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang hampir seluruh biayanya ditanggung oleh BPJS seperti biaya rawat pasien, pembedahan, radioterapi, kemoterapi bahkan pengobatan menggunakan terapi targeting selama produk tersebut tercantum di e-katalog atau Formularium Nasional.

Editor: Mohammad Fadil Djailani

Tag:  #gandeng #perusahaan #global #etana #produksi #obat #imunoterapi #kanker #yang #murah

KOMENTAR