Bukit Asam (PTBA) Bongkar Strategi Bisnis di Tengah Penurunan Harga Batu Bara
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arsal Ismail dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Kamis (12/6/2025)(KOMPAS.com/ AGUSTINUS RANGGA RESPATI)
19:24
12 Juni 2025

Bukit Asam (PTBA) Bongkar Strategi Bisnis di Tengah Penurunan Harga Batu Bara

PT Bukit Asam Tbk atau PTBA menjelaskan, adanya penurunan harga pada komoditas batu bara tak mengubah rencana produksi sebanyak 50 juta metrik ton.

Sedikit catatan, harga batu bara cenderung terkoreksi sepanjang tahun ini dibandingkan tahun lalu.

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arsal Ismail mengatakan, harga komoditas adalah sesuatu yang tidak bisa dikontrol.

"Kami berusaha, bagaimana caranya dengan harga yang ada sekarang ini produksi yang dihasilkan itu masih bisa memberikan margin," kata dia dalam konferensi pers, Kamis (12/6/2025).

Ia menambahkan, penjualan PTBA pertama-tama akan dilakukan kepada PLN karena adanya kontrak yang telah disepakati hingga akhir tahun.

"Untuk penjualan dalam negeri Insya Alah tidak ada isu, kemudian sisanya kami tentunya melakukan penjualan untuk ekspor," imbuh dia.

Lebih lanjut, untuk menghadapi kondisi harga komoditas yang berfluktuasi, PTBA telah memiliki kontrak jangka panjang.

Secara komposisi, Bukit Asam melakukan penjualan dengan persentase 40-45 persen untuk ekspor, sedangkan sisanya sekitar 50-55 persen untuk kegiatan di dalam negeri.

"Jadi strateginya kami masih ada yang ekspor, ada yang untuk kebutuhan di dalam negeri, terang dia.

Arsal mengungkapkan, Bukit Asam memiliki beberapa pasar ekspor seperti China, India, Vietnam, Thailand, Kores Selatan, hingga Jepang.

"Jadi kami melakukan berbagaimacam divesifikasi agar produk atau produksi yang kami hasilkan ini bisa terjual," tutup dia.

Sebagai informasi, rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi 12 persen secara tahunan dari 84,76 dollar AS per ton pada 2023 menjadi 74,19 dollar AS per ton di 2024.

Sedangkan rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 22 persen secara tahunan menjadi 134,85 dollar AS per ton pada 2024, dari 172,79 dollar AS per ton pada 2023.

Sebagai informasi, PTBA membukukan laba bersih Rp 391,48 miliar sepanjang kuartal I-2025.

Anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID ini juga membukukan pendapatan sebesar Rp 9,96 triliun pada periode yang sama.

Kemudian, Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) tercatat senilai Rp 1,05 triliun.

Total aset perusahaan per 31 Maret 2025 sebesar Rp 42,26 triliun, atau tumbuh 10 persen secara tahunan.

Tag:  #bukit #asam #ptba #bongkar #strategi #bisnis #tengah #penurunan #harga #batu #bara

KOMENTAR