



Bapanas Proyeksi Realisasi Bansos Beras 20 Kg Capai 95 Persen pada Pertengahan Juli 2025
Badan Pangan Nasional (Bapanas) memperkirakan realisasi penyaluran bantuan sosial (bansos) beras 20 kilogram mencapai 95 persen pada pertengahan Juli 2025.
Adapun, penyaluran bansos beras mulai dilaksanakan pada Juni dan Juli tahun ini.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, penyaluran bansos beras di daerah seperti Puncak Jaya Papua dan daerah perbatasan lainnya memerlukan usaha lebih. Sebab, distribusi beras di kawasan tersebut punya tantangan tersendiri.
“Penargetan service levelnya di pertengahan Juli mendatang, kami harapkan sudah bisa di atas 95 persen," ujar Arief, Senin (9/6/2025).“Ini karena biasanya ada beberapa daerah yang perlu effort lebih, misalnya Puncak Jaya dan daerah perbatasan,” paparnya.
Untuk beberapa tempat, Bapanas membutuhkan dukungan pengawalan TNI dan Polri. Dengan demikian, pelaksanaan program bantuan pangan beras bisa berjalan baik sampai ke masyarakat.
Adapun, bansos beras 20 kilogram menyasar daerah-daerah yang mengalami kenaikan harga beras. Fokus ini menjadi siasat pemerintah untuk menekan harga.
"Wilayahnya kita utamakan daerah-daerah yang memang paling perlu. Paling perlu maksudnya yang harga berasnya sudah mulai tinggi, misalnya Papua, Maluku, Indonesia Timur itu. Termasuk daerah sentra atau tidak sentra tapi harga berasnya ada kenaikan, itu juga yang harus didahulukan," beber Arief.
Pantauan Kompas.com lewat Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional pukul 10.48 WIB hari ini, rata-rata harga beras medium nasional dipatok Rp13.841 per kilogram (kg), naik 10,73 persen dari HET (Rp12.500 per kg).
Secara wilayah, harga beras medium di Zona 1 dibanderol Rp 13.423 per kilogram atau melebihi 7,38 persen dari HET, yakni Rp 12.500 per kg. Adapun wilayah Zona 1 terdiri dari Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Sulawesi.
ilustrasi beras. Harga pangan di wilayah Bali pada Rabu (4/6/2025) mengalami variasi pada sejumlah komoditas utama.Di Zona 2, harga beras medium sebesar Rp14.138 naik 7,92 persen dari HET, yaitu Rp13.100 per kg. Zona ini terdiri dari Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung lalu Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan.
Pada zona 3, harga beras medium per kilogram dibanderol Rp15.534 per kg, lebih tinggi 15,07 persen dari HET, Rp13.500 per kg. Wilayah ini meliputi Maluku dan Papua.
Untuk beras premium, harga rata-rata nasional ada di posisi Rp15.712 per kg, naik 5,45 persen dari HET (Rp14.900 per kg).
Untuk Zona 1, harga beras premium dibanderol Rp15.042 per kg, naik 0,95 persen dari harga yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp14.900.
Di Zona 2 harganya naik 5,51 persen menjadi Rp16.249 per kg. Untuk Zona 3 harga beras premium dijual sebesar Rp17.539 per kg, melebihi 11,01 persen dari HET, yakni Rp15.800 per kg.
Kenaikan harga juga berlaku bagi beras SPHP, dimana secara nasional naik tipis atau 0,54 persen menjadi Rp12.568 per kg. Adapun HET SPHP yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp12.500 per kg.
Secara wilayah, data menunjukan harga beras SPHP di Zona 1,2, dan 3 mengalami penurunan, namun tidak signifikan atau hanya 0,93 persen hingga 2,78 persen dari HET.
Tag: #bapanas #proyeksi #realisasi #bansos #beras #capai #persen #pada #pertengahan #juli #2025