



Krakatau Steel (KRAS) Dukung Kemandirian Industri Baja RI
– Di tengah gejolak ekonomi global dan kebutuhan pembangunan infrastruktur yang masif, kemandirian industri baja nasional penting memastikan ketahanan ekonomi dan kedaulatan bangsa.
Industri baja merupakan tulang punggung bagi sektor strategis lainnya, mulai dari konstruksi, manufaktur, hingga pertahanan.
Ketergantungan pada impor baja tidak hanya menguras devisa tetapi juga merentankan Indonesia terhadap fluktuasi pasar global dan kepentingan negara lain.
Ilustrasi industri baja.
Menjawab tantangan ini, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menegaskan perannya sebagai lokomotif utama dalam mewujudkan cita-cita kemandirian industri baja Indonesia.
Direktur Utama Krakatau Steel Muhammad Akbar Djohan menekankan, visi kemandirian industri baja nasional adalah inti dari strategi dan operasi perusahaan.
"Pada prinsipnya, Krakatau Steel mengemban amanah besar untuk memastikan Indonesia berdaulat di sektor baja. Kami berkomitmen penuh untuk terus meningkatkan kapasitas produksi, kualitas, dan inovasi guna memenuhi kebutuhan baja domestik secara mandiri," ujar Akbar dalam siaran pers, Jumat (6/6/2025).
Ia menambahkan, kemandirian industri baja adalah fondasi penting bagi kemajuan industri dan infrastruktur Indonesia ke depan.
Upaya dan komitmen Krakatau Steel ini sejalan dengan pandangan strategis mengenai pentingnya peran negara dalam melindungi dan menumbuhkan industri vitalnya.
Tenaga Ahli Industri sekaligus Pengamat Industri Baja dan Pertambangan, Widodo Setiadharmaji, menyoroti bagaimana negara maju seperti AS secara aktif melindungi aset industrinya.
Pengalaman AS dalam membangun industri bajanya, termasuk intervensi dalam kasus upaya akuisisi United States Steel Corporation (US Steel) oleh Nippon Steel, memberikan pelajaran berharga.
"Amerika Serikat, melalui lembaga seperti Committee on Foreign Investment in the United States (CFIUS), tidak ragu untuk meninjau bahkan menolak investasi asing jika dinilai mengancam kepentingan strategis dan keamanan nasional mereka. US Steel, sebuah ikon industri AS, dipertahankan kendalinya oleh negara meskipun ada tawaran akuisisi senilai 14,9 miliar dollar AS (setara sekitar Rp 242,8 triliun).
Menurut Widodo, sikap tegas pemerintah AS, yang juga didukung oleh tokoh politik lainnya seperti Donald Trump, mencerminkan konsensus bahwa industri baja bukan sekadar entitas bisnis, melainkan bagian integral dari kepentingan strategis dan keamanan negara.
"Meskipun keputusan akhir mengenai akuisisi U.S. Steel mungkin melalui peninjauan ulang, fakta bahwa kebijakan industri di Amerika sangat dipengaruhi oleh kepentingan negara, bukan semata kepentingan bisnis korporasi, tetap tak terbantahkan," terang Widodo.
Tag: #krakatau #steel #kras #dukung #kemandirian #industri #baja