Harga Emas Pegadaian Hari Idul Adha 6 Juni: Antam, UBS dan Galeri24 Naik!
Pramuniaga menunjukkan emas di Galeri 24 Pegadaian. [ANTARA FOTO/Khalis Surry/nym]
13:08
6 Juni 2025

Harga Emas Pegadaian Hari Idul Adha 6 Juni: Antam, UBS dan Galeri24 Naik!

Harga emas di pasar domestik menunjukkan tren kenaikan pada hari Jumat, yang bertepatan dengan momen perayaan Idul Adha 1446 Hijriah. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari laman resmi Pegadaian, tiga produk logam mulia utama — Antam, UBS, dan Galeri24 — tercatat mengalami peningkatan harga jual dibandingkan hari sebelumnya. Kenaikan ini memberikan sinyal positif bagi investor emas di tengah suasana libur panjang.

Emas produksi Antam mengalami kenaikan sebesar Rp15.000 per gram, dari harga sebelumnya Rp1.978.000 menjadi Rp1.993.000 per gram. Lonjakan harga juga terjadi pada emas Galeri24, yang naik Rp10.000 menjadi Rp1.916.000 dari semula Rp1.906.000 per gram. Sementara itu, emas buatan UBS juga tidak ketinggalan, dengan kenaikan Rp10.000 sehingga harganya menjadi Rp1.940.000 dari Rp1.930.000 per gram.

Daftar Harga Emas di Pegadaian

Di Pegadaian, emas Antam dan Galeri24 tersedia dalam berbagai kuantitas, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram (1 kilogram). Sementara itu, emas UBS ditawarkan dalam kuantitas 0,5 gram hingga 500 gram. Fleksibilitas ini memungkinkan investor untuk memilih sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas investasi mereka.

 Berikut adalah daftar lengkap harga emas untuk setiap produk per hari ini:

Harga Emas Antam:

0,5 gram: Rp1.048.000
1 gram: Rp1.993.000
2 gram: Rp3.923.000
25 gram: Rp48.380.000
50 gram: Rp96.679.000
100 gram: Rp193.277.000
250 gram: Rp482.919.000
500 gram: Rp965.621.000
1.000 gram: Rp1.931.201.000

Harga Emas UBS:

0,5 gram: Rp1.049.000
1 gram: Rp1.940.000
2 gram: Rp3.848.000
5 gram: Rp9.508.000
10 gram: Rp18.916.000
25 gram: Rp47.196.000
50 gram: Rp94.197.000
100 gram: Rp188.320.000
250 gram: Rp470.658.000
500 gram: Rp940.207.000

Harga Emas Galeri24:

0,5 gram: Rp1.005.000
1 gram: Rp1.916.000
2 gram: Rp3.776.000
5 gram: Rp9.368.000
10 gram: Rp18.686.000
25 gram: Rp46.600.000
50 gram: Rp93.126.000
100 gram: Rp186.159.000
250 gram: Rp465.166.000
500 gram: Rp929.872.000
1.000 gram: Rp1.859.744.000

ada banyak faktor yang memengaruhi harga emas. Emas sering dianggap sebagai "safe haven" atau aset lindung nilai, yang berarti nilainya cenderung stabil atau bahkan meningkat saat kondisi ekonomi atau geopolitik tidak menentu. Berikut adalah beberapa faktor utama yang memengaruhi harga emas:

Permintaan dan Penawaran (Supply and Demand):

Penawaran (Supply): Produksi emas dari tambang baru, penjualan oleh bank sentral, atau pelepasan cadangan emas dapat meningkatkan pasokan dan berpotensi menurunkan harga. Namun, pasokan emas relatif stabil dan sulit ditingkatkan secara signifikan dalam jangka pendek.
Permintaan (Demand): Permintaan perhiasan, investasi (batangan emas, koin, ETF emas), penggunaan industri (elektronik, kedokteran gigi), serta pembelian oleh bank sentral dapat mendorong harga naik.
Nilai Tukar Dolar AS (USD):

Emas secara global sebagian besar diperdagangkan dalam Dolar AS. Ketika nilai Dolar AS menguat, emas menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, yang cenderung menurunkan permintaan dan menekan harga emas. Sebaliknya, pelemahan Dolar AS membuat emas lebih murah dan menarik, sehingga meningkatkan permintaan dan mendorong harga naik.

Inflasi

Emas sering dianggap sebagai pelindung nilai terhadap inflasi. Ketika inflasi tinggi atau diperkirakan akan meningkat, nilai daya beli uang kertas (fiat money) cenderung menurun. Investor beralih ke emas untuk menjaga nilai aset mereka, sehingga meningkatkan permintaan dan harga emas.

Suku Bunga (Interest Rates)

Kenaikan suku bunga oleh bank sentral (seperti Federal Reserve di AS) cenderung membuat aset berpendapatan tetap (seperti obligasi) lebih menarik karena memberikan imbal hasil yang lebih tinggi. Emas tidak menghasilkan bunga atau dividen, sehingga kenaikan suku bunga dapat mengurangi daya tarik emas sebagai investasi, dan sebaliknya.

Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik

Resesi Ekonomi: Saat ekonomi melambat atau memasuki resesi, investor cenderung mencari aset yang aman seperti emas untuk melindungi modal mereka dari volatilitas pasar saham dan risiko lainnya.
Krisis Geopolitik: Konflik bersenjata, ketegangan politik antarnegara, terorisme, atau bencana alam besar dapat memicu ketidakpastian global. Dalam situasi seperti ini, emas seringkali menjadi pilihan utama bagi investor sebagai "safe haven", yang mendorong harganya naik.

Kebijakan Moneter Bank Sentral

Bank sentral di seluruh dunia adalah pembeli dan penjual emas yang signifikan. Kebijakan moneter longgar (seperti quantitative easing) yang meningkatkan jumlah uang beredar dapat memicu kekhawatiran inflasi dan mendorong harga emas. Sebaliknya, pengetatan kebijakan moneter dapat menekan harga emas.

Sentimen Pasar dan Spekulasi

Perilaku investor yang didorong oleh rumor, berita, atau sentimen pasar dapat memengaruhi harga emas dalam jangka pendek. Spekulasi oleh trader besar juga bisa menyebabkan fluktuasi harga.

Editor: M Nurhadi

Tag:  #harga #emas #pegadaian #hari #idul #adha #juni #antam #galeri24 #naik

KOMENTAR