Trump Sindir Xi Jinping, Investor Wait and See di Pasar Kripto
Ilustrasi bitcoin, aset kripto. Harga Bitcoin berhasil menembus level psikologis 100.000 dollar AS. Apa saja faktor pendorongnya?(UNSPLASH/TRAXER)
08:04
6 Juni 2025

Trump Sindir Xi Jinping, Investor Wait and See di Pasar Kripto

– Ketegangan dalam hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China kembali mencuat setelah pernyataan terbaru dari Presiden Donald Trump pada 4 Juni 2025. Melalui media sosial, Trump menyebut Presiden China, Xi Jinping, sebagai sosok yang ia sukai namun "sulit diajak mencapai kesepakatan".

Pernyataan ini menambah panas situasi menjelang berakhirnya masa penundaan kenaikan tarif pada Agustus mendatang. Investor pun cenderung bersikap hati-hati, terutama di pasar kripto dan saham AS.

"Ketegangan terbaru turut disebabkan tuduhan China bahwa AS melanggar kesepakatan dagang dengan membatasi ekspor chip AI dan perangkat lunak desain chip, serta rencana pencabutan visa pelajar asal China," kata Fahmi Almuttaqin, analis dari platform investasi Reku, melalui keterangan pers, Kamis (5/6/2025).

Sebaliknya, pemerintah AS menuduh China tidak memenuhi komitmennya dalam ekspor mineral penting. Meski Trump menyampaikan keyakinannya bahwa komunikasi dengan Xi Jinping bisa meredakan konflik, hingga kini belum ada kepastian soal rencana pertemuan tingkat tinggi antar kedua negara.

Dalam konteks ini, pasar kripto dan saham AS menunjukkan pergerakan yang cenderung stagnan. Indeks Nasdaq dan Dow hanya mengalami fluktuasi tipis di bawah 0,35 persen, sementara indeks S&P 500 pada 4 Juni naik hanya 0,0074 persen.

"Volatilitas di pasar kripto pun relatif tidak tinggi. Investor lebih memilih menunggu data ekonomi, termasuk data tenaga kerja AS dan keputusan suku bunga dari bank sentral Eropa," ujar Fahmi.

Kekhawatiran pasar bertambah setelah muncul potensi inflasi akibat kebijakan tarif baru AS, meski data inflasi PCE April menunjukkan kenaikan lebih rendah dari perkiraan. Belum adanya sinyal penurunan suku bunga dari Federal Reserve, seperti yang disampaikan Ketua The Fed Jerome Powell dalam konferensi Divisi Keuangan Internasional awal Juni, turut menambah ketidakpastian.

Di tengah situasi ini, Fahmi mencatat bahwa minat terhadap Bitcoin masih cukup kuat. Aliran dana masuk ke ETF Bitcoin spot pada 4 Juni tercatat positif, mencapai 87 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,44 triliun.

"Meski tidak signifikan, angka ini menunjukkan tingkat kepercayaan investor AS terhadap proyeksi Bitcoin tetap cukup tinggi," imbuhnya.

Mengacu pada data on-chain seperti MVRV Z-Score yang berada di angka 2,6, peluang kenaikan harga Bitcoin masih terbuka.

"Jika reli tidak terjadi dalam waktu dekat, pasar bisa saja mengalami fase mirip tahun 2019, di mana kenaikan signifikan baru terjadi satu tahun setelah fase konsolidasi. Sangat kecil kemungkinan ini merupakan awal dari tren bearish," jelas Fahmi.

Menurutnya, strategi seperti dollar cost averaging atau DCA tetap relevan dalam kondisi pasar saat ini. Dengan pendekatan ini, investor dapat mengakumulasi aset secara berkala, terlepas dari kondisi jangka pendek pasar.

"Strategi ini bisa membantu investor memanfaatkan potensi pasar bullish yang lebih panjang," pungkas Fahmi.

Tag:  #trump #sindir #jinping #investor #wait #pasar #kripto

KOMENTAR