



Wall Street Bervariasi, Data Ketenagakerjaan Bikin Dow Berhenti dari Kenaikan 4 Kali Berturut-turut
- Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau yang biasa dikenal dengan Wall Street ditutup dengan hasil bervariasi pada perdagangan yang berakhir Rabu (4/6/2025) sore waktu setempat (Kamis pagi WIB).
Indeks Dow Jones Industrial Average turun setelah data perekrutan sektor swasta mencapai level terendah dalam lebih dari dua tahun.
Hal ini meningkatkan kekhawatiran akan ketidakpastian kebijakan yang membebani ekonomi AS.
Dow yang terdiri dari 30 saham blue chip ini melemah 91,90 poin, atau 0,22 persen, dan berakhir pada level 42.427,74.
Indeks saham unggulan tersebut menghentikan kenaikan empat hari berturut-turut.
Lalu, indeks saham S&P 500 naik tipis 0,01 persen dan ditutup pada level 5.970,81.
Sementara itu, indeks Nasdaq Composite menguat 0,32 persen dan ditutup pada 19.460,49.
Laporan dari perusahaan pemrosesan penggajian ADP menunjukkan bahwa penggajian hanya bertambah 37.000 pada bulan tersebut.
Jumlah itu kurang dari angka 60.000 yang direvisi turun pada April dan di bawah perkiraan konsensus sebesar 110.000 yang diharapkan oleh para ekonom.
Laporan tersebut memberikan gambaran yang suram atas laporan penggajian nonpertanian pemerintah yang sangat penting pada Jumat.
Saat ini, para ekonom berharap menunjukkan peningkatan sebanyak 125.000 pekerjaan pada Mei.
Adapun, Presiden AS Donald Trump mengecam Ketua Federal Reserve Jerome Powell tepat setelah angka-angka tersebut keluar.
Trump beranggapan Powell terlambat dan harus memangkas suku bunga.
Sebagai catatan, Wall Street mengalami peningkatan yang solid dengan kenaikan tajam pada saham teknologi yang memungkinkan investor untuk mengabaikan kekhawatiran tentang tarif atau ekonomi.
Pada Selasa, Dow menguat lebih dari 200 poin, atau 0,5 persen pada.
Tren keuntungan yang terjadi baru-baru ini membuat investor semakin yakin bahwa saham telah berubah arah terkait kebijakan tarif.
Hal itu terutama setelah serangkaian pembalikan kebijakan Trump meyakinkan para pedagang bahwa Gedung Putih menggunakan tarif tinggi sebagai alat negosiasi.
Di samping itu, pengadilan federal AS yang membatalkan tarif presiden minggu lalu menambah harapan bahwa pasar telah memperhitungkan bea masuk terburuk, meskipun bea masuk tersebut kemudian diberlakukan kembali sementara oleh pengadilan banding.
Tag: #wall #street #bervariasi #data #ketenagakerjaan #bikin #berhenti #dari #kenaikan #kali #berturut #turut