RI Perluas Akses Ekspor Buah Tropis ke Selandia Baru
Nanas adalah salah satu hassil bumi di Kota Prambumulih, Sumatera Selatan.(PIXABAY/SENJAKELABU29)
17:32
4 Juni 2025

RI Perluas Akses Ekspor Buah Tropis ke Selandia Baru

- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Selandia Baru Todd McClay di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Dewan OECD di Paris, Perancis, Rabu (4/6/2025).

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas rencana kunjungan McClay ke Indonesia pada Juli 2025, sekaligus menyiapkan kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon yang sempat tertunda.

Diskusi juga mencakup berbagai peluang dan tantangan yang dihadapi dalam perdagangan antara kedua negara.

Ilustrasi ekspor.UNSPLASH/ANDY LI Ilustrasi ekspor.

Pada 2024, nilai perdagangan Indonesia dan Selandia Baru mencapai 1,92 miliar dollar AS.

Pemerintah Indonesia tengah memperluas akses ekspor buah tropis, seperti nanas yang sudah berhasil menembus pasar Selandia Baru.

Kemudian, komoditas hortikultura unggulan Indonesia seperti pisang, mangga, dan pepaya yang saat ini sedang dalam proses.

“Kami harap Selandia Baru dapat membuka akses pasar yang lebih luas untuk buah tropis Indonesia,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis.

Investasi Selandia Baru di Indonesia mencapai 26 juta dollar AS pada 2024. Kedua negara sepakat meningkatkan nilai perdagangan menjadi 6 miliar dollar Selandia Baru pada tahun 2029 lewat rencana aksi bersama yang menyeluruh.

Selain itu, kedua negara juga membahas dampak kebijakan tarif universal 10 persen yang diterapkan AS, yang memengaruhi produk pertanian dan industri Selandia Baru.

Indonesia merespons dengan membuka dialog intensif dan menawarkan paket investasi, serta kerja sama di sektor energi, pertanian, dan teknologi strategis.

 

China memiliki berbagai cara untuk membalas tarif tinggi yang diterapkan Amerika Serikat (AS), mulai dari kontrol utang hingga elemen langka. PIXABAY/AWADPALESTINE China memiliki berbagai cara untuk membalas tarif tinggi yang diterapkan Amerika Serikat (AS), mulai dari kontrol utang hingga elemen langka.

Kerja sama di bidang energi panas bumi juga mendapat dorongan lewat hibah lebih dari 15 juta dollar Selandia Baru untuk memperkuat pengembangan energi bersih di Indonesia. Upaya serupa dilakukan di bidang sertifikasi halal guna mempermudah ekspor produk halal.

Pertukaran tenaga kerja menjadi fokus lain yang juga dibahas dalam pertemuan tersebut.

Skema visa kerja untuk tenaga Indonesia di Selandia Baru sudah berjalan dan pemanfaatannya perlu terus ditingkatkan.

Pemerintah kedua negara juga tengah meninjau kemungkinan program Working Holiday Visa untuk mempererat hubungan sosial dan budaya.

Di tingkat internasional, Indonesia yang tengah melaju dengan proses aksesi ke OECD dan CPTPP, mendapat dukungan penuh dari Selandia Baru. Langkah tersebut diharapkan dapat mempercepat reformasi ekonomi dan menguatkan posisi Indonesia di kancah global.

“Indonesia telah sampaikan Initial Memorandum pada 3 Juni 2025 yang menjadi langkah penting dalam aksesi ke OECD. Kami juga telah mengirimkan kuesioner untuk CPTPP. Kami berharap Selandia Baru dapat terus mendukung upaya-upaya strategis ini,” jelas Airlangga.

Tag:  #perluas #akses #ekspor #buah #tropis #selandia #baru

KOMENTAR