Rayakan Hari Jamu Nasional, Para Penjual Jamu Gendong dan Pedagang Angkringan Ikuti Tur Pabrik Sido Muncul
Para pedagang jamu gendong bersama Direktur Sido Muncul Dr (HC) Irwan Hidayat (tengah berbaju putih), Kepala BBPOM Semarang Lintang Purba Jaya SFarm, Apt, MSi, Direktur Eksekutif GP Jamu Jawa Tengah Stefanus Handoyo Saputro, dan tamu undangan lainnya meminum jamu bersama dalam rangka Hari Minum Jamu Nasional di Agrowisata Sido Muncul, Ungaran, Selasa (3/6/2025)(KOMPAS.com/Dian Ade Permana)
16:48
4 Juni 2025

Rayakan Hari Jamu Nasional, Para Penjual Jamu Gendong dan Pedagang Angkringan Ikuti Tur Pabrik Sido Muncul

– Gerakan Ayo Minum Jamu yang digelar dalam rangka peringatan Hari Minum Jamu Nasional setiap 27 Mei disambut hangat oleh para penjual jamu gendong dan pelaku usaha angkringan.

PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) turut serta meramaikan peringatan tersebut dengan menggelar acara bertema “Jamu Masa Depan”. Acara ini mengundang 100 orang yang terdiri dari penjual jamu dan pelaku usaha angkringan ke Pabrik Sido Muncul di kawasan Ungaran, Semarang, Selasa (3/6/2025).

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, para pedagang jamu dan pelaku usaha angkringan asal Semarang dan Yogyakarta diajak berkeliling ke pabrik Sido Muncul di Ungaran, Jawa Tengah. Mereka berkesempatan melihat langsung proses produksi jamu modern.

Kunjungan tersebut pun memberikan pengalaman baru bagi para pedagang jamu, sekaligus menambah pengetahuan mereka tentang cara pembuatan produk-produk jamu yang kini telah menggunakan teknologi modern.

Setelah meninjau proses produksi, kegiatan dilanjutkan dengan minum jamu bersama di kawasan Agrowisata Sido Muncul.

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang Lintang Purba Jaya, SFarm, Apt, MSi, Direktur Eksekutif GP Jamu Jawa Tengah Stefanus Handoyo Saputro, serta Direktur Sido Muncul Dr (HC) Irwan Hidayat.

“Peringatan Hari Jamu Nasional menandakan bahwa budaya minum jamu telah menjadi gaya hidup sehat, karena masyarakat makin menyadari khasiat dan manfaatnya bagi kesehatan. Ini juga menjadi penanda bahwa jamu bisa mendunia dan menjadi warisan budaya asli Indonesia,” ujar Irwan Hidayat.

Pada kesempatan itu, Irwan menyampaikan apresiasinya kepada Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono yang menetapkan 27 Mei sebagai Hari Kebangkitan Jamu pada 2008.

Ia juga menegaskan pentingnya peran pedagang jamu sebagai ujung tombak pelestarian budaya minum jamu di tengah masyarakat.

"Melalui produk-produk Sido Muncul, kami ingin mengajak generasi muda untuk ikut melestarikan tradisi minum jamu dan mengangkat kembali eksistensinya yang mulai pudar," kata Irwan.

Menurutnya, Sido Muncul terus mendorong inovasi agar jamu semakin mudah dikonsumsi dan diterima oleh berbagai kalangan, termasuk anak muda.

"Kami mengajak para pedagang jamu untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengenalkan jamu, khususnya kepada generasi muda. Seperti halnya Sido Muncul yang terus mengembangkan jamu dalam bentuk modern agar lebih praktis sehingga bisa menjadi alternatif bagi mereka yang kurang menyukai aroma atau rasa jamu tradisional," ujarnya.

Direktur Sido Muncul Dr (HC) Irwan Hidayat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Minum Jamu Nasional bertajuk ?Jamu Masa Depan? di Agrowisata Sido Muncul, Ungaran, Selasa (3/6/2025)KOMPAS.com/Dian Ade Permana Direktur Sido Muncul Dr (HC) Irwan Hidayat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Minum Jamu Nasional bertajuk ?Jamu Masa Depan? di Agrowisata Sido Muncul, Ungaran, Selasa (3/6/2025)

Pada kesempatan sama, Kepala BBPOM di Semarang Lintang Purba Jaya menyatakan dukungannya terhadap upaya pelestarian jamu tradisional.

Ia menuturkan, pihaknya secara konsisten mendampingi para perajin jamu guna menjaga mutu, keamanan, dan khasiat produk yang dihasilkan.

"Hari ini kami memberikan pelatihan kepada para perajin agar jamu tradisional yang dijajakan, baik melalui angkringan maupun dalam kemasan modern, dapat diterima dengan baik oleh masyarakat lintas generasi," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif GP Jamu Jawa Tengah Stefanus Handoyo mendorong hadirnya inovasi agar jamu semakin diminati kalangan muda.

Salah satu langkah yang telah dilakukan GP Jamu Jawa Tengah adalah dengan menghadirkan program “Jamu Go to School” dan “Jamu Goes to Campus”, serta produksi film Jelajah Jamu Nusantara yang menampilkan keberagaman jamu dari berbagai daerah di Indonesia.

“Anak muda biasanya nongkrong di kafe. Sekarang kami ajak untuk nongkrong sehat di angkringan jamu. Ada nilai budaya yang dibawa. Minum jamu, tapi tetap gaul,” ujarnya.

Sido Muncul saat ini memiliki beragam varian produk jamu yang dikemas secara modern, seperti Sido Muncul Natural dalam bentuk Soft Capsule.

Lalu, ada produk ikonik Tolak Angin yang semula berbentuk serbuk, kini telah dikembangkan menjadi cair dan kapsul. Selain itu, tersedia pula varian jamu siap minum dalam botol seperti Jamu Lifestyle.

Jamu sendiri telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia selama berabad-abad. Tradisi ini diyakini telah ada sejak abad ke-8, sebagaimana tergambar dalam relief Candi Borobudur dan tercatat dalam naskah-naskah kuno, seperti Kakawin Ramayana dan Serat Centhini.

Atas nilai budaya dan khasiatnya, UNESCO secara resmi mengakui Budaya Sehat Jamu (Jamu Wellness Culture) sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) pada akhir 2023. Jamu menjadi elemen WBTb ke-13 dari Indonesia yang berhasil tercatat dalam daftar UNESCO.

Tag:  #rayakan #hari #jamu #nasional #para #penjual #jamu #gendong #pedagang #angkringan #ikuti #pabrik #sido #muncul

KOMENTAR