



IMF Sebut Pengangguran Indonesia Tembus 5 Persen, Menaker: Alarm Buat Kita
– Menteri Ketenagakerjaan Yassirli menanggapi laporan Dana Moneter Internasional (IMF) yang mencatat tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 5 persen.
Angka ini menempatkan Indonesia di posisi kedua tertinggi di Asia Tenggara dalam laporan World Economic Outlook edisi April 2024.
"Proyeksi, prediksi ya boleh saja, itu menjadi sesuatu masukan, itu alarm buat kita," kata Yassirli usai menghadiri Human Capital Summit 2025 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (7/5/2025).
Yassirli menyebut data tersebut menjadi peringatan. Namun ia menekankan pentingnya respons aktif dari pemerintah, terutama dalam koordinasi lintas kementerian untuk membuka lapangan kerja.
"Yang penting sekarang adalah kita harus pro aktif untuk mengorkestrasi setiap kementerian teknis kelompok kerjanya seperti apa. Yang sudah kita lakukan contoh MBG misalnya makan bergizi gratis itu kita kejar. Itu kira-kira pencipta lapangan kerja itu berapa? Kita datang ke kawasan ekonomi kawasan industri itu lapangan pekerjaannya seperti apa?" jelasnya.
Ia juga menilai pemerintah perlu menunjukkan pembalikan atas prediksi tersebut. Menurutnya, tingkat pengangguran nasional justru menunjukkan tren penurunan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengangguran pada Februari 2025 sebesar 4,76 persen. Angka itu turun dari posisi Agustus 2024 yang mencapai 4,91 persen.
"Memang tantangannya nanti Agustus ketika kemudian lulusan SMA, SMK yang lulus di bulan Juni-Juli itu tantangan. Ya kita akan jawab tantangan tersebut dengan lapangan kerja," ucap Yassirli.
IMF mencatat tingkat pengangguran Indonesia pada 2025 sebesar 5 persen, tertinggi kedua di Asia Tenggara. Pada 2024, Indonesia juga berada di posisi tertinggi dalam kelompok enam negara ASEAN yang memiliki data lengkap.
Myanmar, Kamboja, dan Laos tidak masuk dalam daftar karena belum tersedia data. IMF mencatat tingkat pengangguran Indonesia sebesar 5,2 persen per April 2024.
Angka ini turun tipis dari 5,3 persen pada 2023, atau hanya turun 0,1 persen. Data IMF dihitung berdasarkan persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang sedang mencari pekerjaan.
Kelompok yang tidak mencari kerja seperti mahasiswa, ibu rumah tangga, dan lainnya tidak termasuk dalam perhitungan.
Tag: #sebut #pengangguran #indonesia #tembus #persen #menaker #alarm #buat #kita