Menaker Tak Pungkiri Ada Job Fair Sekadar Formalitas
Menaker Yassierli memberikan keterangan usai menghadiri Human Capital Summit 2025 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (7/5/2025).(Kompas.com/Dian Erika)
11:52
4 Juni 2025

Menaker Tak Pungkiri Ada Job Fair Sekadar Formalitas

– Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menanggapi kritik soal pelaksanaan job fair yang dianggap hanya formalitas. Ia mengaku tak bisa menyalahkan anggapan tersebut.

"Apakah ada perusahaan yang formalitas? Ya saya juga tidak bisa mengatakan tidak. Tapi saya yakin, apa yang kita bangun bersama itu diapresiasi oleh pihak perusahaan," ujar Yassierli di Jakarta Convention Center, Senayan, Rabu (7/5/2025).

Ia menghadiri Human Capital Summit 2025. Di sela acara, Yassierli menegaskan komitmen pemerintah menyediakan lapangan kerja yang mudah diakses.

"Dan memang itu adalah satu kewajiban dari perusahaan untuk wajib lapor lowongan pekerjaan dari kita akan kejar terus itu, hingga butuh kewajiban dan memberikan distribusi kepada saudara-saudara kita yang memang sedang mencari kerja," tegasnya.

Menurut Yassierli, job fair sebaiknya tidak digelar terlalu sering. Ia menilai pelaksanaannya perlu persiapan matang. Misalnya, menyiapkan pengantar kerja, konsultasi karier, dan informasi peluang wirausaha.

"Jadi kalau mau melaksanakan job fair mohon diperhatikan resiko dan kita berharap bahwa job fair itu hadir sebagai bukti kehadiran pemerintah. Jangan sampai ada isu formalitas, lowongannya sedikit, kita berharap hal itu tidak terjadi," ungkap Yassierli.

"Kalau tidak siap ya jangan dilaksanakan. Makanya di beberapa hal itu di beberapa perusahaan langsung melakukan walking interview," tambahnya.

Job Fair Dinilai Hanya untuk Citra dan Target Pemerintah

Kritik terhadap efektivitas job fair kembali mencuat. Sebuah video viral di media sosial menyebut job fair hanya ajang formalitas.

Video itu menampilkan narasi keras. Job fair disebut hanya untuk pencitraan perusahaan dan pemenuhan target kinerja lembaga pemerintah.

“Job fair itu omong kosong. Aku heran kok masih ada job fair zaman sekarang yang sudah serba online. Job fair itu cuma untuk branding perusahaan, bahkan kerja sama dengan dinas kementerian terkait demi KPI kedinasaan,” bunyi narasi dalam video tersebut.

Perusahaan Tegaskan Lowongan di Job Fair Nyata

Beberapa perusahaan peserta job fair membantah anggapan tersebut. Mereka menyatakan keterlibatan mereka bukan sekadar formalitas.

Perwakilan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), Gilang Rizki (30), menegaskan BRI benar-benar mencari kandidat lewat job fair.

"Kalau dari kami, enggak formalitas sih. Karena di sini kami emang benar-benar mencari kandidat,” ujar Gilang.

 

Ia menyebut beberapa pelamar dari job fair sebelumnya berhasil direkrut hingga menjadi pegawai.

“Benar (akan ada yang dipanggil). Karena sudah beberapa job fair pun ada memang yang dipanggil sampai mereka ke tahap teller. Murni memang benar mencari kandidat terbaik,” tambahnya.

Pernyataan senada disampaikan HRD Indomaret Jakarta 1, Ferri Ferdiawan. Ia memastikan setiap keikutsertaan Indomaret di job fair selalu disertai lowongan riil.

"Jelas kalau di kami di Indomaret sudah pasti ada lowongan, tidak mungkin perusahaan kami mengikuti kegiatan job fair tanpa adanya posisi yang dibuka,” katanya.

Ferri menambahkan, hasil rekrutmen juga dilaporkan secara berkala.

“Setiap pelaksanaan job fair ini selesai, kami ada laporan. Nanti ada laporannya secara berkala ke Dinas Ketenagakerjaan, dan nanti sama panitia juga kami ada laporan,” ujarnya.

Tag:  #menaker #pungkiri #fair #sekadar #formalitas

KOMENTAR