Spin Off BTN Syariah Dipercepat, Target Rampung Oktober 2025
Ilustrasi BTN Syariah.(DOK. PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK)
10:16
4 Juni 2025

Spin Off BTN Syariah Dipercepat, Target Rampung Oktober 2025

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mempercepat langkah dalam melakukan pemisahan atau spin off Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi entitas Bank Umum Syariah (BUS).

Setelah menjadi BUS, BTN Syariah diyakini bakal memperkuat pasar keuangan syariah di Indonesia.

“Spin off ini akan membuat BTN Syariah lebih lincah dalam menjangkau pasar, memperluas jaringan, serta menjalin kemitraan strategis di ekosistem halal. Kami ingin BTN Syariah menjadi bank syariah nasional yang kuat dan modern,” ujar Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangannya, Rabu (4/6/2025).

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Nixon LP Napitupulu ketika ditemui di Menara BTN 1, Rabu (12/3/2025).KOMPAS.com/ AGUSTINUS RANGGA RESPATI Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Nixon LP Napitupulu ketika ditemui di Menara BTN 1, Rabu (12/3/2025).

Nixon berharap, proses spin off BTN Syariah yang telah mendapatkan restu dari Presiden Prabowo tersebut, dijadwalkan bakal selesai pada Oktober tahun ini.

Dengan demikian, BTN Syariah akan bisa menjadi entitas sendiri dan diharapkan dapat berkiprah turut serta memperkuat pasar keuangan syariah di Indonesia.

Menurut Nixon, setelah menandatangani Conditional Sales Purchase Agreement (CSPA) pada Januari 2025 lalu, BTN kini memasuki tahap finalisasi proses akuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS), yang dijadikan cangkang terbentuknya BUS BTN Syariah.

“BTN telah memasuki fase akhir dari aksi korporasi spin off UUS menjadi BUS. Ini merupakan transformasi besar yang akan memperkuat positioning BTN sebagai pelopor pembiayaan KPR syariah di Indonesia,” kata Nixon.

Saat ini, BTN masih menanti persetujuan pengambilalihan dari Otoritas Jasa Keuangan dan diharapkan akan segera menandatangani Sales Purchase Agreement (SPA). Setelah spin off, BTN akan tetap menjadi pemegang saham pengendali BVIS dengan kepemilikan maksimal 100 persen.

 

Strategi ini dipilih untuk memastikan kendali penuh BTN atas pengembangan bisnis syariah ke depan, termasuk dalam ekosistem KPR, digitalisasi, hingga inklusi keuangan syariah di berbagai daerah.

Transformasi ini tak hanya pemenuhan regulasi, tapi bagian dari upaya BTN menjadikan BTN Syariah sebagai katalis penguatan industri keuangan syariah nasional yang fokus, inklusif, dan berdampak.

Dengan rekam jejak sebagai bank penyalur KPR FLPP dan Tapera tertinggi, dan penguasa pangsa pasar KPR Syariah nasional, BTN Syariah telah menunjukkan potensi besar untuk tumbuh menjadi BUS berkelas regional.

Sepanjang kuartal I 2025, BTN Syariah mencatat pertumbuhan pembiayaan sebesar 18,2 persen menjadi Rp 46,3 triliun dan pertumbuhan aset mencapai Rp 61,2 triliun.

Tag:  #spin #syariah #dipercepat #target #rampung #oktober #2025

KOMENTAR