



IHSG Hari Ini Mulai Bangkit, Kurs Rupiah Masih Lesu
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (4/6/2025). Sementara, mata uang garuda pagi ini melemah pada perdagangan pasar spot.
Melansir data RTI, pukul 09.02 WIB, IHSG bergerak di posisi 7.077 atau naik 32,62 poin (0,46 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.044,82.
Sebanyak 230 saham melaju di zona hijau dan 112 saham di zona merah. Sedangkan 230 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 732,80 miliar dengan volume 1,23 miliar saham.
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara resmi telah menandatangani kenaikan tarif baja dan aluminimum dari sebelumnya 25 persen menjadi 50 persen mulai hari ini.
Alasannya, Trump berpendapat tarid sebelumnya belum memungkinkan bagi industri AS untuk mengembangkan dan mempertahankan tingkat utilisasi produksi kapasitas yang diperlukan untuk menjaga kesehatan industri secara berkenjutan dan kebutuhan nasional yang diproyeksikan.
Kenaikan tarif ini diproyeksikan akan memberikan dukungan pada industri dan mengurangi ancaman yang ditimbulkan oleh impor barang baja dan aluminium. dan turunannya.
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 7.020–7.160," kata dia dalam analisisnya, Rabu (4/6/2025).
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG berpeluang mengalami rebound hari ini, karena membentuk candle hammer pada hari Selasa.
Adanya penembusan di atas area resisten 7.115-7.144 akan menjadi tanda tren naik yang kuat untuk menguji resisten berikutnya di 7.216.
Namun demikian, IHSG tampaknya akan melanjutkan koreksi apabila hari ini melemah di bawah 7.012.
"Level support IHSG berada di 6.994, 6.929, dan 6.811, sementara level resistennya di 7.181, 7.216, dan 7.261. Indikator MACD menunjukkan momentum bearish," terang dia.
Kemudian, bursa kawasan Asia hari ini mayoritas bergerak di zona hijau, dengan Strait Times turun 0,10 persen (3,98 poin) di level 3.890,38, Shanghai Composite naik 0,28 persen (9,55 poin) di level 3.371,53.
Sementara, Nikkei naik 0,85 persen (318.39 poin) di level 37.765,19, dan Hang Seng naik 0,63 persen (148,06 poin) di level 23.660,55.
Rupiah
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah.
Melansir data Bloomberg, pukul 09.16 WIB rupiah berada pada level Rp 16.312 per dollar AS atau melemah 3,30 poin (0,02 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.309 per dollar AS.
Pengamat Pasar Uang sekaligus Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra mengatakan, data ekonomi AS yang dirilis semalam muncul beragam.
Data pesanan pabrik mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, sedangkan data jumlah lowongan pekerjaan AS dirilis lebih bagus dari proyeksi. Hal itu menunjukkan penambahan jumlah lowongan di tengah kemerosotan ekonomi AS akibat kenaikan tarif impor.
Ariston menjelaskan, hasil yang masih menunjukan ekonomi AS mengalami tekanan atau belum lepas dari tekanan, masih mendorong pelemahan dollar AS.
Apalagi adanya isu fiskal seperti defisit akan meningkat dan utang AS akan dinaikan lagi, menambah beban ekonomi AS dan memberi tekanan ke dollar AS.
"Rupiah bisa menguat atau paling tidak masih konsolidasi di sekitar 16.200-16.300 hari ini terhadap dollar AS," ujar dia.