



Kontribusi Dividen Danantara Ditarget Rp 120 Triliun pada 2025
- Managing Director Finance BPI Danantara Arif Budiman mengatakan, kontribusi dividen Danantara pada tahun 2025 ini ditargetkan bisa mencapai Rp 120 triliun.
Total target dividen itu bakal diinvestasikan kembali oleh Danantara untuk berbagai sektor ekonomi nasional.
"Jadi ekspektasinya adalah dari kontribusi kita, jadi tahun ini kurang lebih dividen yang dikontribusikan adalah Rp 120 triliun," ujar Arief di acara "Simposium Nasional Sumitronomics Terhadap Arah Ekonomi Indonesia" di Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Managing Director Finance Badan Pengelola Investasi Danantara, Arief Budiman saat memberikan paparan di di acara Simposium Nasional Sumitronomics Terhadap Arah Ekonomi Indonesia di Jakarta, Selasa (3/6/2025).
"Bagaimana kita bisa meningkatkan nilai kontribusi dividen ini yang akan dikelola dan di-reinvestasikan kembali oleh Danantara," lanjutnya.
Untuk tahun 2025 ini, Danantara bakal melakukan investasi sebesar 5 miliar dollar AS atau setara Rp 81,4 triliun (asumsi kurs Rp 16.293 per dollar AS).
Rencananya, investasi bakal direalisasikan sampai akhir tahun. Tujuannya untuk membantu menyediakan pembiayaan di sektor pertanian, pangan dan sejumlah sektor prioritas lain.
Misalnya mineral, energi baru terbarukan (EBT), infrastuktur digital, kesehatan, jasa keuangan, infrastruktur hingga industri.
"Saat ini kita melihat bahwa untuk tahun 2025 diharapkan kita bisa melakukan investasi sekitar Rp 5 miliar dollar dalam enam-sembilan bulan yang tersisa," lanjut Arief.
Dalam penjelasannya Arief juga mengungkapkan bahwa Danantara memiliki holding operasional yang mengelola sekitar 50 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di 12 sektor ekonomi.
Adapun jika dihitung secara keseluruhan dengan anak-anak usaha BUMN dan turunannya maka ada 889 entitas perusahaan yang dikelola holding operasional Danantara.
Untuk memaksimalkan pengelolaan seluruh perusahaan BUMN, menurut Arief diperlukan tiga strategi.
Pertama, mengoptimalisasikan portofolio yang dimiliki Danantara. Kedua, meningkatkan kinerja seluruh perusahaan BUMN yang dikelola badan investasi tersebut.
"Idealnya kita menjadi perusahaan dengan kinerja terbaik di masing-masing sektor," tutur Arief.
Ketiga, inovasi BUMN yang didukung perkembangan teknologi.
"Yang pertama melihat dulu tujuan tinjauan bisnis secara fundamental. Mana portofolio yang kritikal penting bagi negara. Apakah ada konsolidasi penyederhanaan yang dimungkinkan secara portofolio," ungkap Arief.
"Dan apakah ada transformasi yang diperlukan sehingga kita bisa menciptakan nilai. Inilah yang akan dilakukan oleh holding operasional untuk mengoptimalkan," lanjutnya.
Tag: #kontribusi #dividen #danantara #ditarget #triliun #pada #2025