Dana Darurat: Berapa Jumlah Ideal dan Bagaimana Cara Mengumpulkannya?

- Dana darurat adalah fondasi utama dalam perencanaan keuangan pribadi. Tanpa dana cadangan yang cukup, kondisi keuangan bisa terguncang saat menghadapi situasi tak terduga.

Beberapa fungsi dari dana darurat adalah sebagai simpanan yang digunakan dalam kondisi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, biaya medis mendadak, atau hal mendesak lainnya.

Dengan dana darurat, seseorang bisa terhindar dari utang atau kesulitan finansial di masa depan.

Berapa Jumlah Ideal Dana Darurat?

Dilansir dari Investopedia, dana darurat berperan sebagai peredam kejut dalam kehidupan finansial agar kondisi ekonomi tetap stabil.

Para perencana keuangan merekomendasikan dana darurat sebesar tiga hingga enam kali pengeluaran bulanan.

Misalnya, jika pengeluaran bulanan rumah tangga mencapai Rp 10 juta, maka dana darurat ideal berkisar antara Rp 30 juta hingga Rp 60 juta.

Namun, mengumpulkan dana sebesar itu tidaklah mudah. Oleh karena itu, langkah pertama adalah menghitung pengeluaran bulanan secara rinci, termasuk biaya rumah tangga, transportasi, makanan, dan kebutuhan pokok lainnya.

Setelah itu, target dana darurat dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing.

Mengapa Dana Darurat Harus Cukup Besar?

Jumlah dana darurat yang disarankan didasarkan pada berbagai risiko keuangan yang mungkin terjadi.

Kehilangan pekerjaan, biaya kesehatan mendadak, atau kebutuhan darurat lainnya bisa muncul kapan saja.

Jika tidak memiliki simpanan atau dana darurat, seseorang bisa terpaksa berutang dengan bunga tinggi atau menjual aset berharga dengan harga rendah.

Meskipun nominal yang harus dikumpulkan terlihat besar, dana darurat tetap lebih kecil dibandingkan dana pensiun yang harus dikumpulkan seumur hidup.

Oleh karena itu, membangun dana darurat bisa dilakukan secara bertahap, tetapi harus konsisten.

Cara Mengumpulkan Dana Darurat

Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk mengumpulkan dana darurat:

1. Kurangi Pengeluaran Tidak Perlu

Tinjau kembali anggaran dan cari pos pengeluaran yang bisa dikurangi, seperti langganan layanan streaming, makan di luar, atau belanja impulsif.

2. Simpan Bonus dan Penghasilan Tambahan

Alihkan sebagian bonus, THR, atau penghasilan tambahan ke dalam tabungan dana darurat.

3. Gunakan Sistem Otomatis

Atur auto-debit ke rekening khusus dana darurat agar konsisten menabung setiap bulan.

4. Manfaatkan Cashback dan Uang Kembalian

Setiap cashback atau uang kembalian dari transaksi bisa langsung dimasukkan ke tabungan darurat.

5. Cari Sumber Penghasilan Tambahan

Memiliki pekerjaan sampingan atau usaha kecil dapat mempercepat pengumpulan dana darurat.

Di Mana Sebaiknya Menyimpan Dana Darurat?

Dana darurat harus disimpan di tempat yang mudah diakses, tetapi tetap menghasilkan imbal hasil. Beberapa pilihan yang bisa dipertimbangkan antara lain:

• Rekening tabungan dengan bunga tinggi – Memberikan likuiditas tinggi dan sedikit bunga.
• Deposito berjangka pendek – Instrumen keuangan ini cocok untuk dana darurat yang tidak akan sering digunakan.
• Reksadana pasar uang – Memiliki tingkat likuiditas yang baik dengan potensi imbal hasil lebih tinggi daripada tabungan biasa.

Dana darurat adalah perlindungan finansial yang penting dalam menghadapi ketidakpastian hidup. Dengan memiliki simpanan yang cukup, seseorang dapat terhindar dari tekanan keuangan saat menghadapi situasi darurat.

Oleh karena itu, membangun dana darurat sebaiknya dimulai sesegera mungkin, sekecil apa pun jumlahnya, agar keuangan tetap stabil dan aman di masa depan.

Tag:  #dana #darurat #berapa #jumlah #ideal #bagaimana #cara #mengumpulkannya