Jelang Peluncuran BPI Danantara, Rosan Roeslani Masih Bungkam soal Posisi

– Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani tiba di Istana Kepresidenan, Jakarta, jelang peluncuran Badan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Senin (24/2/2025).

Dilansir dari siaran YouTube Kompas TV, Rosan hadir bersama istrinya, Ayu Heni Rosan, dan sempat berbicara kepada media.

Saat ditanya apakah benar akan menjadi Kepala BPI Danantara, ia belum mau memberi jawaban.

"Nanti saja ya, kalau acaranya selesai ya. (Hadir) Sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi, nanti saja ya," katanya.

Nama Rosan santer dikabarkan akan memimpin BPI Danantara. Selain dia, Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), Pandu Sjahrir, juga disebut-sebut masuk dalam kepengurusan. Pandu, yang juga Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), sudah tiba di Istana menjelang acara.

Peluncuran BPI Danantara dijadwalkan mulai pukul 10.00 WIB di halaman tengah Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Presiden Prabowo Subianto akan memimpin langsung acara ini.

Sejumlah pejabat lain juga sudah hadir, termasuk Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Direktur Utama PT PLN Persero Darmawan Prasodjo.

BPI Danantara dan Pengelolaan Aset Jumbo

Pada tahap awal, BPI Danantara akan mengelola tujuh badan usaha milik negara (BUMN), yakni:

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
PT PLN (Persero)
PT Pertamina (Persero)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
Mining Industry Indonesia (MIND ID)
Ketujuh BUMN ini dipilih karena memiliki aset terbesar dari total 47 BUMN yang ada saat ini.

Selain itu, Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA), yang merupakan sovereign wealth fund (SWF) Indonesia, juga akan bergabung dengan Danantara.

Dengan demikian, BPI Danantara akan menjadi badan yang mengelola aset BUMN besar dengan total nilai mencapai 900 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14.670 triliun (kurs Rp 16.300).

Investasi awal yang disiapkan mencapai 20 miliar dollar AS atau sekitar Rp 326 triliun, bersumber dari efisiensi anggaran APBN.

"Semua proyek ini akan berkontribusi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi kami sebesar 8 persen," kata Presiden Prabowo.

Dikutip dari Indonesia.go.id, model pengelolaan Danantara mengacu pada konsep Temasek Holdings Limited milik Singapura. Perannya mirip dengan Indonesia Investment Authority (INA), tetapi cakupannya lebih luas. Danantara tidak hanya mengelola aset tertentu, tetapi juga mengonsolidasikan aset pemerintah di berbagai kementerian agar lebih terintegrasi dan efisien.

Tag:  #jelang #peluncuran #danantara #rosan #roeslani #masih #bungkam #soal #posisi