



Wall Street Menghijau, Indeks S&P 500 Cetak Rekor
– Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Selasa (18/2/2025) sore waktu setempat (Rabu pagi WIB).
Indeks S&P 500 mencetak rekor penutupan tertinggi di level 6.129,58, naik 0,24 persen. Sebelumnya, indeks ini sempat menyentuh rekor intraday 6.129,63.
Indeks Nasdaq Composite naik tipis 0,07 persen ke 20.041,26. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 10 poin atau 0,02 persen, berakhir di level 44.556,34.
Sektor Energi Memimpin Kenaikan
Sektor energi menjadi pendorong utama kenaikan S&P 500 dengan lonjakan 1,9 persen. Saham Halliburton dan Valero Energy mencatat kenaikan terbesar di sektor ini.
Saham teknologi juga bergerak positif, meskipun tipis. Namun, sektor konsumen diskresioner turun sekitar 1 persen, dan sektor layanan komunikasi melemah 1,2 persen, membebani pasar secara keseluruhan.
Saham Meta Platforms turun 2,7 persen, mengakhiri reli selama 20 hari berturut-turut.
Wall Street Menguat di Tengah Sentimen Tarif Trump
Wall Street mencatat pekan yang menguntungkan bagi indeks utama. Dow Jones naik 0,6 persen, S&P 500 menguat 1,5 persen, dan Nasdaq melonjak 2,6 persen sepanjang minggu lalu.
Sebagian besar kenaikan terjadi pada Kamis lalu setelah Presiden Donald Trump mengumumkan rencana tarif timbal balik bagi negara-negara yang mengenakan pungutan terhadap barang-barang AS. Kebijakan ini menenangkan investor yang sebelumnya khawatir dengan kebijakan perdagangan yang lebih ketat.
Pasar Saham Bergejolak, Investor Pantau Inflasi
Pasar saham masih bergejolak di awal tahun, dengan investor mencermati data inflasi. Harapannya, inflasi terus mereda agar bank sentral AS, Federal Reserve, tetap pada jalurnya untuk menurunkan suku bunga.